Ini saran bos BI agar Indonesia lebih kuat hadapi ekonomi global
Merdeka.com - Ekonomi Indonesia hingga kini masih sangat rentan dengan sentimen global. Untuk memperbaiki ini, Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo menyarankan agar pemerintah lebih fokus pada kedaulatan pangan dan energi.
Agus menilai, cara ini bisa membuat Indonesia lebih kuat menghadapi permasalahan ekonomi global. Sektor pangan dan energi perlu ditingkatkan dari segi produksi dan distribusi sehingga dapat dengan mudah diperoleh masyarakat. Hal ini tentu saja bisa meredam angka inflasi.
"Untuk memperbaiki kedaulatan pangan dan energi terdapat cukup banyak kendala, namun dapat diatasi dengan visi yang kuat dan aktivitas yang fokus," ujar Agus di Palembang, Jumat (31/7).
Perlunya memperbaiki sektor pangan menurut Agus harus dimulai sedini mungkin. Saat ini saja, Indonesia dilanda musim kemarau panjang karena ada fenomena Elnino atau peningkatan temperatur permukaan laut di Samudera Pasifik.
"Biasanya dampak dari fenomena Elnino yakni kurangnya curah hujan, kondisi ini dapat menimbulkan ancaman kekeringan pada lahan pertanian tanaman pangan dan mempengaruhi produksi yang pada akhirnya dapat memicu naiknya harga pangan," jelas dia.
Menurutnya fenomena Elnino itu perlu diatasi dengan tindakan yang tepat seperti tersedianya sarana pengairan yang baik yang saat ini gencar disiapkan pemerintah, sehingga dapat dihindari gagal panen karena lahan mengalami kekeringan.
"Begitu pula dengan kedaulatan energi, dalam kondisi sekarang ini bisa diperbaiki dengan menyiapkan dan mengembangkan energi alternatif sehingga tidak tergantung dengan bahan bakar gas dan minyak yang merupakan sumber daya alam yang terbatas," ungkapnya.
Sumber energi bahan bakar gas dan minyak produksinya akan menurun dan harganya akan terus mengalami peningkatan sehingga dapat mempengaruhi distribusi dan tingkat konsumsi masyarakat.
"Dengan langkah memperbaiki kedaulatan energi, ketergantungan masyarakat terhadap sumber energi yang terbatas secara bertahap berkurang dan mendorong masyarakat untuk kreatif membangun energi alternatif," tutup dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaPengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia Kalah dari Filipina dalam Pemanfataan Energi Panas Bumi, Cek Faktanya
Filipina mampu mengembangkan dan memanfaatkan panas bumi dengan baik untuk kelistrikan di negaranya.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun
kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaMenteri 'Ujung Tombak' Jokowi Kompak Kenakan Busana Hitam saat Nyoblos, Ada Apa?
Sri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaIndonesia Butuh Suntikan Modal Asing untuk Percepatan Transisi Energi Baru dan Terbarukan
Dampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca Selengkapnya