Ini penjelasan pemerintah usul asumsi nilai tukar Rp 14.400 per USD di 2019
Merdeka.com - Pemerintah dalam Rancangan Undang Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 menargetkan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) sebesar Rp 14.400 per USD. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pun mempertanyakan dasar pengambilan keputusan ini agar kemudian dapat ditetapkan dalam undang-undang.
"Dari mana kita menentukan angka tersebut? Lalu apakah bisa disajikan terkait penjelasan yang diberikan BI mengenai kurs Rp 14.400. Tolong diberikan paparan agar kita memahami implikasi kurs ini terhadap APBN," ujar Anggota Komisi XI Fraksi Gerindra, Harry P, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (13/9).
Mendapat pertanyaan ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, pemerintah dalam menentukan nilai tukar telah mempertimbangkan efeknya terhadap pendapatan dan belanja negara. Dia mengatakan, setiap penguatan asumsi Rp 100 per USD memberi penurunan pendapatan negara Rp 4,6 triliun.
"Pendapatannya turun Rp 4,666 triliun yang terdiri dari pajak penerimaan migas, kerena penerimaannya dalam bentuk Dolar. Terpengaruh kan. Tetapi yang penerimaannya dalam bentuk Rupiah tidak berubah kalau kursnya berubah," ujar Menteri Sri Mulyani.
Menteri Sri Mulyani menjelaskan, hal yang sama juga terjadi apabila target kurs diturunkan sebesar Rp 100 per USD dari target maka penerimaan akan naik sebesar Rp 4,6 triliun. Dengan pelemahan Rp 100 per USD, hal ini juga diiringi dengan kenaikan belanja sebesar Rp 3,4 triliun begitu pun sebaliknya.
"Kalau tadi disebutkan kursnya dari Rp 14.400 menjadi Rp 14.300 penerimaan kita akan turun Rp 4,66 triliun. Belanjanya akan turun Rp 3,4 triliun. Rp 3,4 triliun dari mana? Dari berbagai belanja dalam bentuk Dolar yang sekarang kebutuhannya lebih sedikit," jelasnya.
"Sementara itu, kalau dikembalikan lebih lemah ke Rp 14.500 per USD, asumsinya maka itu kebalikannya. Penerimaan akan naik Rp 4,6 triliun, belanja naik Rp 3,4 triliun. Sehingga totalnya akan ada net benefit Rp 1,2 triliun," sambungnya.
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut menegaskan, angka-angka tersebut bukan merupakan asumsi untung rugi tetapi merupakan bagian dari perhitungan postur anggaran APBN. "Itu bukan untung rugi tapi postur. Kami akan bisa sampaikan bagaimana komponen belanja dan pendapatan dari hal ini. (Saya jelaskan) Supaya saya tidak terutang," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tarik Utang Rp345 Triliun Hingga 12 Desember 2023
"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Lebih Baik Dibandingkan Ringgit Malayia dan Won Korsel
Per 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Harus Tukar Uang Jika Ingin Transaksi di Luar Negeri & Tak Pakai Mata Uang Tunggal
Transaksi dalam mata uang asing melibatkan risiko nilai tukar.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,2 Persen di 2024
Proyeksi pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen itu didorong oleh penyelenggaraan pemilu secara serentak 2024.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca SelengkapnyaUang Negara Rp271 Triliun Kasus Korupsi Timah Bisa Untuk Biayain Berapa Anak Sekolah Gratis?
Sementara untuk kerugian keuangan negara masih dalam formulasi penyidik bersama pihak terkait.
Baca Selengkapnya