Ini Keuntungan dari Pabrik Baterai Mobil Listrik di Morowali
Merdeka.com - Managing Director PT Indonesia Morowali Industrial Park, Hamid Mina mengatakan pembangunan pabrik lithium-ion komponen inti baterai kendaraan listrik di Kawasan Industri Morowali akan memberikan dampak ekonomi yang besar untuk Indonesia.
Hamid menyampaikan bahwa pabrik yang dimiliki PT QMB New Energy Materials ini akan menghasilkan produk senilai USD 800 juta per tahun. Investasi awal pembangunan pabrik semen USD 700 juta. Pabrik ini ditargetkan selesai dalam waktu pengerjaan 16 bulan.
"Total investasi sebesar USD 700 juta, yang akan menghasilkan produk senilai USD 800 juta per tahun," kata dia, di kawasan industri Morowali, Sulawesi Tengah ditulis Sabtu (12/1).
Selain menghasilkan produk bernilai tambah, lanjut dia, kehadiran Pabrik tersebut akan menyerap banyak tenaga kerja lokal. "Tentu saja hal ini juga menciptakan lowongan pekerjaan tambahan langsung sebanyak 2.000 orang, yang kita harapkan akan diisi oleh engineer Indonesia," ungkapnya.
Sebagai informasi PT QMB New Energy Materials merupakan kerja sama antara perusahaan Tiongkok, Indonesia dan Jepang yang terdiri dari GEM Co.,Ltd., Brunp Recycling Technology Co.,Ltd., Tsingshan, PT IMIP dan Hanwa. Pabrik ini akan dikembangkan dengan lahan seluas 120 hektare.
"Pembangunan pabrik ini, juga merupakan peran serta Kawasan IMIP, dalam mendukung Program Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik untuk Transportasi Jalan, dengan target 2.200 unit mobil listrik dan 711.000 unit mobil hibrida serta 2,1 juta unit sepeda motor listrik pada 2025," urai Hamid.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Startup asal China telah meluncurkan baterai baru yang diklaim dapat menghasilkan listrik selama 50 tahun.
Baca SelengkapnyaLebih cepat dibandingkan baterai apa pun yang ada di pasaran saat ini, terutama jika menyangkut baterai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil listrik berbasis baterai di Indonesia terus bertumbuh, sejak insentif PPN dari pemerintah bagi BEV yang dirakit lokal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jenderal Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaArifin juga angkat suara terkait wacana Kementerian Perindustrian yang akan membatasi penggunaan kendaraan listrik yang menggunakan baterai berbasis LFP.
Baca SelengkapnyaBaterai ini diciptakan perusahaan start up, Betavolt.
Baca SelengkapnyaIndonesia sebenarnya punya potensi untuk mengembangkan nikel dan LFP di industri hilir.
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan industri nikel Indonesia tetap kompetitif meski persaingan baterai dengan lithium dari China semakin kuat.
Baca SelengkapnyaSebab, ditemukan masalah sistem baterai, model terpengaruh menggunakan platform e-GMP
Baca Selengkapnya