Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ini cara agar buruh tak melulu tuntut kenaikan UMP

Ini cara agar buruh tak melulu tuntut kenaikan UMP Buruh aksi. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Rekson Silaban membeberkan alasan para pekerja selalu menuntut kenaikan upah saban tahun. Itu karena mayoritas buruh di Indonesia berasal dari latar belakang pendidikan rendah, seperti SD atau SMP. Sehingga isu yang bisa membuat mereka bersatu adalah adanya kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP).

Akan tetapi, manuver politik seperti itu, kata Rekson, tak bisa terus dijalankan. Dia menilai, tuntutan akhir dari buruh sebetulnya tidak muluk-muluk, yakni ada itikad dari pemerintah menjaga standar inflasi agar mereka bisa menabung.

"Apa yang lebih penting buat buruh, yakni ada sisa uang lebih banyak setiap bulan. Itu yang lebih penting daripada UMP naik," ujarnya selepas mengikuti diskusi Bank Dunia mengenai Kondisi Ketenagakerjaan Asia Pasifik, di Jakarta, Kamis (8/5).

Soal isu kenaikan upah yang kadang berujung pada kericuhan, Rekson tak bersedia bila buruh saja yang disalahkan. Dia melihat, pemerintah pun tak peka dalam mencari jalan keluar untuk memenuhi tuntutan kaum pekerja. "Cara mereka merespon itu juga stupid, malah tawar-tawaran kenaikan upah saja. Makanya penyelesaiannya pakai cara jalanan," cetusnya.

Buruh, kata Rekson, tak mempermasalahkan upah bila pemerintah sanggup menjaga inflasi seperti di Amerika Serikat. Di Negeri Adi Daya itu, kenaikan UMP hanya dijalankan 10 tahun sekali. "Tapi karena di sana harga barang-barang tetap jadi uang 10 tahun lalu nilainya masih sama. Tidak seperti di sini, ketika upah naik, semua harga ikut naik. Jadi apa gunanya kau naikkan upah 30 persen," kata Rekson.

Di luar persoalan upah, buruh melihat penyediaan fasilitas umum juga harus dilakukan. Ini menyangkut akses terhadap perumahan dan transportasi. Tapi Rekson mengingatkan bahwa isu-isu tersebut bukan cuma harapan dari kaum buruh.

Dalam perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day awal bulan ini, pelbagai serikat pekerja menuntut penaikan upah 30 persen secara nasional untuk 2015. Serikat pekerja sedang merancang tambahan jumlah komponen kebutuhan hidup layak (KHL) menjadi 84 item dengan alasan menghadapi pasar tunggal ASEAN tahun depan.

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dalam siaran persnya (30/4), sempat mengumumkan bahwa produktivitas buruh Indonesia tak kalah dibanding rekannya di Asia Tenggara, tapi dihargai lebih murah. Sebagai perbandingan UMP DKI Jakarta sebesar Rp 2,4 juta. Sedangkan patokan upah yang sama di Thailand mencapai Rp 3,2 juta per bulan. Bahkan Filipina mematok gaji minimum nasional di kisaran Rp 3,6 juta.

(mdk/bim)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Strategi Pemerintah Atasi Kelangkaan Beras, Termasuk Buka Keran Impor

Harapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Menaker Sebut Penerapan Upah Berbasis Produktivitas Ciptakan Keadilan bagi Pekerja & Pengusaha

Menaker Sebut Penerapan Upah Berbasis Produktivitas Ciptakan Keadilan bagi Pekerja & Pengusaha

Menaker mengatakan bahwa dalam menerapkan pengupahan berbasis produktivitas dibutuhkan kemauan yang kuat dari pihak perusahaan.

Baca Selengkapnya
Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Bulog Komitmen Lakukan Usaha untuk Stabilkan Harga Pangan

Presiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras

Baca Selengkapnya
Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Apresiasi Pj Gubernur Kaltim untuk Perkembangan Ekonomi di Penajam Paser Utara

Kabupaten Penajam Paser Utara menjadi salah satu contoh perkembangan yang sangat cepat di bidang ekonomi salah satunya UMKM.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun

Ternyata, Ini Biang Kerok Buat Anggaran Perlindungan Sosial Membengkak Setiap Tahun

kenaikan anggaran perlinsos tahun ini utamanya disumbang lebih besar oleh kenaikan anggaran subsidi energi dan pergerakan nilai tukar Rupiah.

Baca Selengkapnya
Bulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi

Bulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya