Ini alasan Menko Darmin tak bisa langsung turunkan harga gas
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengaku tidak bisa langsung menurunkan harga gas untuk industri dalam negeri. Pihaknya masih melakukan kajian dan pertimbangan mendalam soal masalah ini.
Saat ini, harga gas untuk industri di Indonesia masih mahal dibanding negara ASEAN lainnya. Sekedar informasi, harga gas untuk industri di industri berada pada kisaran USD 8 - 10 per MMbtu. Sementara di Singapura yang gasnya impor dari Indonesia berada di kisaran USD 4 per MMbtu.
"Kita belum selesai. Kita masih dalam tahap melihat Capex itu yang bisa dirundingkan atau apa yang bisa diturunkan. Di Opexnya juga begitu," ujarnya di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Selasa (4/10).
Menurut Darmin, tingginya harga gas karena masih ada masalah dari hulu hingga hilir.
"Itu di hulu, kemudian di hilir tentu ada persoalan margin trader, persoalan toll fee yang masih kita bahas. Kita engga tahu nanti di sidang kabinet, tapi tadi belum ada keputusan atau angkanya," sambungnya.
Selain itu, lanjut Darmin, pertimbangan lainnya adalah manfaat dari barang modal dari harga gas untuk industri itu sendiri. Menurut dia, manfaat barang modal di Indonesia saat ini masih terlalu pendek depresiasinya.
"Masih ada yang perlu dicek dan dirundingkan, misalnya masa manfaat barang modal karena menurut kita ada yang terlalu pendek, terlalu cepat dibikin depresiasinya. Dan itu perlu perundingan, ga bisa diputuskan sepihak," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah Setuju Amendemen Kontrak Blok Corridor Medco
Selain itu, kementerian juga telah menyetujui alokasi dan harga gas untuk tiga pembeli gas.
Baca SelengkapnyaInsentif Harga Gas Bumi Berpotensi Kurangi Pendapatan Negara hingga Rp15,6 Triliun
Insentif harga gas bumi tertentu (HGBT) untuk 7 sektor industri membuat penerimaan negara turut berkurang hingga Rp15,6 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaPemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaUsai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Masyarakat Pilih Keberlanjutan, Kebijakan Tarif PPN Naik 12 Persen Dilanjutkan
Realisasi kenaikan PPN sebesar 12 persen pun pernah diungkap oleh Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak, Yon Arsal.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaPengakuan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim: Saya Dikerjain Sama Orang, Tali Gas Dicopot
MI mengelak jika sempat menabrak dua mobil sebelum terjadi kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim Utama.
Baca Selengkapnya