Ini alasan BI pertahankan BI Rate 7,5 persen
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) terus didorong untuk menurunkan tingkat bunga acuannya, BI Rate yang kini berada di level 7,5 persen.
Dalam kondisi perekonomian global sedang terpuruk, menurunkan BI Rate dinilai bisa menggerakkan perekonomian dalam negeri, salah satunya melalui Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Dengan diturunkannya BI Rate maka diharapkan pelaku UMKM bisa mendapatkan akses pembiayaan dari bank dengan lebih mudah.
Kepala Divisi Operasi Valas, Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia, Rahmatullah Sjamsudin mengatakan, besaran suku bunga 7,5 persen masih menjadi stimulus ekonomi Indonesia.
"Suku bunga 7,5 persen itu masih menjadi stimulus bagi investor," kata Rahmatullah di Bandung, Sabtu (5/9).
Dia menjelaskan, dalam kondisi perekonomian saat ini, Indonesia masih perlu memberikan 'gimmick' bagi investor asing, salah satunya adalah BI Rate.
"Kalau (BI Rate) diturunkan, makan investor akan lari," ucapnya.
Dirinya menegaskan, BI akan selalu berupaya menekan imbas terpuruknya perekonomian global terhadap Indonesia dengan berbagai instrumen yang dimiliki.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca Selengkapnya