Ini 6 Hambatan Pengembangan Industri 4.0 di Indonesia
Merdeka.com - Pemerintah Jokowi-JK telah meluncurkan peta jalan atau Making Industri 4.0 beberapa waktu lalu, yang berfokus pada percepatan penumbuhan sektor manufaktur dengan cara memperbaiki jalur distribusi. Meski demikian sampai kini peta jalan tersebut masih berjalan lambat.
McKinsey and Company Partner and Leader, Southeast Asia, Operations practice, Vishal Agarwal mengatakan, pihaknya menemukan enam faktor yang menyebabkan pelannya penerapan Industri 4.0 pada perusahaan-perusahaan yang sedang dalam tahap implementasi.
Ke enam faktor tersebut, pertama kesulitan dalam merancang dengan jelas peta jalan untuk bertumbuh pada skala besar, kedua data-data yang tersimpan secara terpisah dan tiadanya satu platform yang sesuai untuk melakukan integrasi. Faktor ketiga kekurangan orang-orang dengan kemampuan digital untuk menjalankan peta jalan yang telah dirancang.
"Kemudian juga tantangan tantangan dalam menemukan dan memprioritaskan proyek percontohan dengan nilai bisnis yang jelas, kelima kekurangan pengetahuan dan sumber daya untuk mengembangkan proyek dan infrastruktur. Serta keenam kekhawatiran terhadap resiko keamanan cyber," ujar Agarwal di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (10/12).
Ke enam tantangan ini menyebabkan perusahaan yang sebelumnya bersemangat menerapkan industri 4.0 kemudian lesu. Selain itu, tantangan lain yang membuat perusahaan enggan menerapkan industri 4.0 adalah hanya sedikit keuntungan yang diperoleh dari penerapannya.
"Alasan terjebaknya perusahaan di tahap percontohan (pilot trap) sama dengan alasan-alasan yang digunakan perusahaan yang menghindari implementasi industri 4.0. Alasan-alasan utamanya adalah perusahaan tersebut melihat bahwa keuntungan jangka pendek," jelasnya.
"Sehingga tidak sepadan dengan usaha yang harus dikeluarkan sebuah bisnis untuk melakukan transformasi digital atau kesulitan dalam menggabungkan sistem teknologi informasi (TI), dan kurangnya koordinasi antara unit-unit bisnis seperti Tl, pemasaran dan penjualan," tutup Agarwal.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teknologi mobil saat ini sudah semakin canggih, apalagi sekarang sistem pembakarannya sudah menggunakan injeksi yang dikendalikan komputer.
Baca SelengkapnyaIndustri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaSemen Indonesia dinilai mampu mempertahankan kinerja positif dengan mengamankan sektor penjualan dan pendapatan.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaIndustri mesin sangrai kopi pun kini turut berkembang mengikuti perubahan zaman.
Baca SelengkapnyaPerjalanan menuju kesuksesan nggak selalu mulus seperti yang dibayangkan.
Baca SelengkapnyaEkonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca Selengkapnya