Inflasi Tertinggi dalam 40 Tahun, The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan 50 Bps
Merdeka.com - The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin atau 0,5 persen. Ini menjadi kenaikan suku bunga tertinggi dalam dua dekade. Kenaikan suku bunga ini dinilai untuk melawan angka inflasi yang tertinggi dalam 40 tahun.
"Inflasi terlalu tinggi dan kami memahami kesulitan yang ditimbulkan. Kami mencoba bergerak cepat untuk menurunkan kembali angka inflasi," jelas Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell, dikutip dari CNBC, Kamis (5/5).
Powell mencatat, beban inflasi bakal membebani mereka yang berpenghasilan rendah. "Kami sangat berkomitmen untuk memulihkan stabilitas harga." jelas dia.
Dia melanjutkan, kemungkinan besar the Fed masih akan melanjutkan kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin. Namun dia memastikan tidak akan lebih agresif dari angka yang sudah dilakukan saat ini.
Seiring dengan kenaikan suku bunga, the Fed mengindikasikan akan mulai mengurangi kepemilikan aset pada neraca USD 9 triliun. Sebelumnya, The Fed telah membeli obligasi untuk menjaga suku bunga rendah dan uang mengalir melalui ekonomi selama pandemi, tetapi lonjakan harga telah memaksa pemikiran ulang kebijakan moneter yang telah dijalankan tersebut.
Kenaikan suku bunga acuan hari Rabu akan mendorong suku bunga dana The Fed ke kisaran 0,75 persen hingga 1 persen, dan harga pasar saat ini menaikkan suku bunga menjadi 2,75 persen hingga 3 persen pada akhir tahun, menurut data CME Group.
Bursa Saham AS Menghijau
Saham melonjak lebih tinggi setelah pengumuman dari The Fed. Sementara imbal hasil Treasury AS turun dari level tertinggi sebelumnya.
Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street menguat tajam pada perdagangan Rabu, 4 Mei 2022. Wall street melompat setelah the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan 0,50 persen yang diantisipasi secara luas.
Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones naik 932,27 poin atau 2,81 persen ke posisi 34.061,06. Indeks S&P 500 menanjak 2,99 persen menjadi 4.300,17. Indeks Nasdaq melompat 3,19 persen menjadi 12.964,86.
Kenaikan tersebut terbesar sejak 2020 untuk indeks S&P 500 dan Dow Jones. The Fed mengumumkan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin atau 0,50 persen dan akan mulai mengurangi neraca pada Juni. Itu adalah kenaikan suku bunga terbesar pada Juni.
Bagi the Fed, kenaikan suku bunga tersebut terbesar sejak 2000. Namun, langkah the Fed menaikkan suku bunga sudah diharapkan oleh investor. Saham menguat tajam ketika Powell menuturkan, bank sentral tidak mempertimbangkan kenaikan yang lebih agresif dalam pertemuan mendatang.
Reporter: Arief Rahman
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
The Fed diperkirakan tak akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat yang menjadi harapan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaPerry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaMenaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya