Inflasi rendah, pemerintah tak mau terpancing naikkan harga BBM
Merdeka.com - Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro sumringah dengan rilis data terbaru inflasi Agustus 2014 yang hanya 0,4 persen. Dengan kondisi tersebut, pemerintah optimis inflasi sampai akhir tahun, bisa di bawah 5,3 persen.
"Kan lebih rendah dari tahun lalu," katanya di DPR, Senin (1/9).
Dia ogah menegaskan kondisi inflasi yang rendah saat ini, bisa menjadi pintu masuk untuk pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. "Loh bukan gitu, aman buat naikkan daya beli masyarakat," katanya.
Menurutnya, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi, bukan hanya keputusan teknis ekonomi tapi juga politik. "Kamu Jangan mancing-mancing juga. Yang saya bicarakan inflasi kalau begini bisa di bawah 5,3 persen sesuai dengan target 2014," katanya.
Terkait rencana kenaikan harga gas 12 kilogram dan kaitannya dengan inflasi, Bambang menyebut hanya akan menyumbang inflasi 0,1 persen. "Tergantung juga kenaikannya berapa rupiah. Cuma ya paling tinggi 0,1," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) atau inflasi pada Agustus 2014 menyentuh 0,47 persen. Inflasi tahun kalender tercatat sebesar 3,42 persen. Sedangkan inflasi tahunan sebesar 3,99 persen. Inflasi komponen inti pada Agustus tercatat sebesar 0,46 persen, dan inflasi inti tahun ke tahun atau year on year mencapai 4,47 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah sedang mencari formula terkait kenaikan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaCak Imin meluruskan janji akan menggratiskan bahan bakar minyak (BBM).
Baca SelengkapnyaPertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaPemerintah Kuba akan menaikkan harga BBM hingga 500 persen mulai Februari 2024 untuk mengendalikan defisit anggaran di tengah krisis ekonomi.
Baca Selengkapnya