Merdeka.com - Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengaku prihatin dengan maraknya geng motor yang meresahkan masyarakat. Salah satunya adalah geng motor buatan Klewang di Pekanbaru. Meski sekilas seperti tidak ada kaitannya, tapi Djoko menuding maraknya geng motor karena kesalahan kebijakan pemerintah pada industri sepeda motor.

"Maraknya geng motor di beberapa daerah disebabkan kebijakan pemerintah yang salah pada industri sepeda motor. Pemberian izin dari Kementerian Perindustrian bagi industri otomotif untuk memproduksi sepeda motor umum dengan isi silinder (cc) di atas 100 cc yang membuat lajunya bisa mencapai 100 km/jam. Andaikan cc sepeda motor hanya 70 cc seperti tahun 70an, tak mungkin ada geng motor," jelas Djoko dalam pesan singkatnya kepada merdeka.com di Jakarta, Selasa (14/5).

Menurut Djoko, sepeda motor bukanlah kendaraan berkeselamatan sehingga angka kecelakaannya cukup tinggi yang mencapai 72 persen. Sedangkan pelanggarannya mencapai 60 persen serta menguras BBM subsidi mencapai 40 persen. Djoko menyebut setiap hari sekitar 70 pengemudi sepeda motor tewas setiap hari di jalan raya.

"Kepolisian sebagai institusi pemegang data kecelakaan , harusnya meminta pemerintah mengubah kebijakan terhadap cc sepeda motor," tegasnya.