Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Industri farmasi manfaatkan bahan baku lokal tekan dampak Rupiah melemah

Industri farmasi manfaatkan bahan baku lokal tekan dampak Rupiah melemah Ilustrasi obat-obatan. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Industri farmasi dalam negeri menyiapkan strategi guna menghadapi pelemahan nilai tukar Rupiah. Salah satunya dengan mulai meningkatkan penggunaan bahan baku lokal yang berasal dari alam.

Wakil Ketua Umum GP Farmasi, Ferry A Soetikno, mengatakan saat ini sebagian bahan baku industri farmasi masih diimpor dari negara lain. Hal tersebut yang membuat industri rentan terhadap gejolak nilai tukar rupiah.

"Realitanya bahan baku obat masih banyak diimpor. Kita coba untuk tingkatkan efisiensi. Tidak serta merta menaikkan harga," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Selasa (10/7).

Namun demikian, lanjut dia, pelemahan nilai tukar ini tidak sampai mengganggu pertumbuhan industri. Hal ini berkat adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sehingga mendorong permintaan produk obat-obatan.

"Program besar kita sukseskan JKN. Itu bagus perlu diapresiasi. Kita hasilkan banyak sekali produk untuk sekian ratus juta, 200 juta BPJS Kesehatan," kata dia.

Selain itu, kata Ferry, para produsen obat kini mulai menggunakan bahan baku lokal. Hal tersebut diharapkan dapat menekan ketergantungan impor bahan baku di tengah gejolak nilai tukar.

"Sudah banyak juga yang sekarang pakai bahan baku Indonesia. Kemudian Pak Menteri dorong lebih penggunaan bahan baku indonesia, dari herbal. Herbal ini bukan jamu, tapi yang nilai tambah. Bahan herbal yang jadi obat. Obat dengan bahan herbal," jelas dia.

Menurut Ferry, industri farmasi juga terus mendorong peningkatan ekspor produk farmasi ke negara lain. Saat ini sejumlah negara di kawasan ASEAN, Afrika dan Uni Eropa telah menjadi pasar bagi produk obat-obatan Indonesia.

"Ekspor juga kan sudah banyak tapi kurang diekspos. Pemasaran mancanegara kita sudah merambah ke negara negara lain. Biofarma sudah ke negara banyak, vaksin dan lain-lain. Ada 20-30 industri farmasi yang sudah ekspor. Itu perlu diapresiasi. Trennya naik, sudah 15-20 tahun, bukan baru kemaren. Itu ke ASEAN, Afrika, Eropa, sudah banyak," tandas dia.

Reporter: Septian Deny

Sumber: Liputan6

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen
Inovasi Produk Pupuk Kaltim Ini Tingkatkan Produktivitas Pertanian Hingga 55 Persen

Produksi kentang di Modoinding Minahasa Selatan, mengalami kenaikan signifikan hingga 55 persen dari awalnya 9,9 ton per Hektare (Ha) menjadi 15,8 ton/Ha.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah
Pemerintah Sentil Industri Minuman Masih Kecanduan Bahan Baku Impor, Pengusaha: Harganya Lebih Murah

Khusus industri minuman, Kemenperin menargetkan penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) bahan baku menjadi 25 persen.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Panen Jagung di Sumbawa Bersama Mentan, Presiden Sebut Hilirisasi Jadi Langkah Strategis Stabilkan Harga
Panen Jagung di Sumbawa Bersama Mentan, Presiden Sebut Hilirisasi Jadi Langkah Strategis Stabilkan Harga

Predisen Jokowi menekankan pentingnya hilirisasi sebagai langkah strategis agar harga jagung ditingkat petani lebih stabil.

Baca Selengkapnya
3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok

Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Ternyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara

Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.

Baca Selengkapnya
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan

Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar
Teknologi Ini Bisa Ubah Sampah Perkotaan dan Limbah Industri Jadi Bahan Bakar

Volume sampah yang terus meningkat masih menjadi tantangan bagi pemerintah di tengah fasilitas pengolahan sampah yang terbatas.

Baca Selengkapnya