Indonesia rayu Thailand dan Malaysia samakan harga karet
Merdeka.com - Bulan ini, tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, Thailand sepakat mengurangi volume ekspor karet. Namun, sampai saat ini, kebijakan pengaturan suplai ketiga negara belum seragam. Akibatnya, harga karet pun menjadi berbeda-beda.
Sejauh ini, Thailand yang bersikap beda dari dua anggota International Tripartite Rubber Council (ITRC) lainnya. Mereka mengindikasikan ingin harga komoditi karet tetap di kisaran USD 2,5 per kilogram, dengan tidak mengatur kuota ekspor seperti kesepakatan awal.
Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi menuturkan, pemerintah akan mengintensifkan komunikasi dengan Negeri Gajah Putih itu. Indonesia berharap harga komoditas karet alam dapat bertahan di kisaran USD 3 per kilogram.
Bayu meyakini, Kementerian Perdagangan Thailand bersedia berkompromi. "Saya pikir semua akan happy dengan USD 3 (per kilogram), kalau Thailand sekarang USD 2,5, ketika nanti dapat USD 3 mereka happy juga kan," ujarnya saat ditemui di kantornya, Kamis (26/10).
Menurut Bayu, jika salah satu dari tiga negara produsen utama mbalelo, pihaknya tidak dapat melakukan apa-apa. Kesepakatan pengurangan ekspor karet alam dua bulan lalu sifatnya informal, tanpa aturan sanksi yang tegas.
"Kami bukan kartel, tapi kita bertiga kan produsen yang menyuplai 70 persen kebutuhan karet di dunia. Pengaturan ini kesepakatan saja, tidak dengan sanksi. Semua berdasarkan kepercayaan, kalau kita lihat harga di salah satu negara turun, ya kita ajak bicara, eh naikkin dong," paparnya.
Juni lalu harga karet di pasaran dunia turun menjadi USD 2,7 per kilogram. Hal itu dipicu kebijakan China yang mengurangi permintaan sehingga membuat suplai berlebih. Setelah sempat normal menjadi USD 3 per kilo, menjelang Oktober harga karet alam kembali terkoreksi menjadi USD 2,79 per kilogram.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengaku terkejut dengan murahnya harga beras di Kolaka Utara.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, harga sejumlah bahan pokok di pasar masih dalam keadaan baik
Baca SelengkapnyaJokowi juga akan meninjau stok dan harga sejumlah bahan pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan harga beras tertinggi berada di Provinsi Kalimantan Tengah yang hampir mencapai Rp19.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaSaat melakukan peninjauan, Jokowi menyebut harga-harga komoditas normal.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan kenaikan harga beras tidak hanya terjadi di Indonesia, namun seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaIndonesia sebenarnya memiliki sangat banyak sumber karbohidrat yang tidak kalah dari nasi. Ketahui sejumlah alternatif pangan yang bisa menjadi pengganti nasi.
Baca SelengkapnyaDia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca Selengkapnya