Indonesia perlu belajar dari Brexit dalam soal pasar bebas
Merdeka.com - Edukasi dan sosialisasi menjadi hal yang sangat penting sebelum ikut perdagangan bebas seperti TPP (Trans Pacific Partnership). Jangan sampai masyarakat tidak mengerti apalagi tidak tahu dengan skema kerja sama ini.
Hal ini dikatakan Advisor bidang internasional dan kelembagaan dewan komisioner OJK, Triyono di Jakarta, Rabu (29/6).
Menurut Triyono, Indonesia harus belajar dari pengalaman Inggris yang baru saja memutuskan keluar dari Eropa atau Brexit.
"Brexit tersebut ternyata lebih parah. Sebab, masyarakatnya tidak tahu sebelum memilih keluar dari Eropa. Buktinya, mereka baru search (cari) di Google setelah mereka milih. Google search trafficnya tinggi setelah mereka milih," katanya.
Triyono menduga, hal ini bisa terjadi karena kurangnya sosialisasi soal perdagangan bebas Uni Eropa. "Jadi seolah posisi brexit menang, dan konsekuensi dipikrkan belakangan."
Triyono mengaku tak ingin kejadian seperti ini terjadi di Indonesia. Pihaknya akan menggencarkan edukasi dan sosialisasi sebelum kerja sama internasional tersebut dibentuk.
"Itu menjadi acuan utama kita. Kita harus hati-hati masalah ini," tutupnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaForum ini menunjukan relasi Singapura-Indonesia dalam bisnis sangat kuat dan dinamis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah harus memberi dukungan yang kuat kepada industri baja di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang tepat.
Baca SelengkapnyaAdapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaDampak perubahan iklim global tidak hanya dirasakan oleh Indonesia, melainkan juga seluruh negara di dunia.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaDalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca Selengkapnya