IMF Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI Turun ke 5 Persen, Ini Respons Pemerintah
Merdeka.com - Dana Moneter Internasional (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini dari 3,5 persen menjadi 3 persen saja. Selain itu, IMF juga menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 5,2 persen menjadi 5 persen.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan, fenomena ini memang sedang terjadi di berbagai negara akibat dampak perang dagang. Penurunan ekonomi Indonesia juga dinilai tak terlalu parah dibanding negara lain.
"India yang tadinya (pertumbuhan ekonomi) sampai 9 persen, sekarang sama kayak kita 5 persen. Turun jadi 8 persen, sekarang dia 5 persen. Jadi in term of penurunan, kita tidak signifikan," ujar Iskandar di Jakarta, Rabu (16/10).
Perlambatan ekonomi global memang membuat ekspor berkurang, tetapi impor juga menurun. Dia menyebut konsumsi domestik bisa menjadi tameng terhadap perlambatan ekonomi global sehingga pertumbuhan ekonomi tak anjlok ke bawah 5 persen.
"Sepanjang kita bisa mempertahankan domestic demand, kita paling apes skenario terburuk di 5 persen, tapi masih bisa kita mencapai 5,1 persen. Pesimisnya 5,0 persen," jelas Iskandar.
Berdasarkan informasi, pemangkasan prediksi pertumbuhan ekonomi global oleh IMF adalah yang terendah sejak krisis finansial satu dekade lalu. Apabila ketegangan dagang antara Amerika Serikat dan China tidak kunjung reda, maka pertumbuhan ekonomi global bisa makin buruk.
Reporter: Tommy Kurnia
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca SelengkapnyaWalau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPrabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca SelengkapnyaArtinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca Selengkapnya