Imbas stagnasi ekonomi China, rupiah dibuka longsor ke Rp 13.932/USD
Merdeka.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pembukaan Selasa (19/1) dibuka Rp 13.932 per USD. Melemah 27 poin ketimbang perdagangan hari sebelumnya Rp 13.905 per USD.
Mengutip Bloomberg, nilai tukar bergerak di rentang Rp 13.932 per USD.
Analis NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada memperkirakan meski laju yuan sempat tertolong rilis kenaikan house price index namun, oleh karena jelang dirilisnya data ekonomi Q4 Tiongkok yang diperkirakan akan stagnan, membuat laju dari mata uang Yuan hanya menguat terbatas secara jangka pendek terhadap Yen dan USD. Setelah pembatasan yang dilakukan oleh PBOC, membuat Yuan kembali naik meski terbatas.
Kebijakan yang dilakukan oleh PBOC sepertinya berhasil membawa pelaku pasar untuk melakukan aksi beli terhadap Yuan. Sementara itu di pasar spot, rupiah sempat menguat terbatas sebelum berakhir di zona merah.
Rilis data ekonomi AS yang kurang memuaskan membuat pelaku pasar mempunyai celah untuk memanfaatkan keunggulan di tengah kurang stabilnya pasar global. Data ekonomi Tiongkok yang diperkirakan stagnan membuat rupiah terbatas dan cenderung melemah.
"Penguatan yang diperkirakan sifatnya masih hanya sementara seiring penurunan harga minyak yang berimbas pada komoditas lainnya akan ikut menekan mata uang yang berbasis komoditas seperti rupiah. Sehingga risk & reward masih membayangi para pelaku pasar khususnya dalam negeri," ujarnya dalam riset harian.
Apalagi BI telah memangkas suku bunga akhir pekan lalu. Rupiah sedang mencoba support di 13.910 dan resisten 13.870, namun berpeluang kembali melemah sehingga menembus support. Tetap perhatikan sentimen yang ada.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaKurs Rupiah Anjlok 2,02 Persen, Gubernur BI: Lebih Baik Dibanding Ringgit Malaysia
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berkaca dari China, Nasib Indonesia Jadi Negara Maju atau Tidak Ditentukan 2 Pilpres Selanjutnya
Adapun perhitungan ini didapatnya setelah berkaca dari China, yang butuh waktu 40 tahun untuk jadi negara dengan kekuatan ekonomi besar dunia.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaUtang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.231 Triliun, Digunakan untuk Apa Saja?
Utang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaProyeksi 2024, Ekonomi AS Masih Lebih Perkasa Dibandingkan China
AS dan China tengah terlibat dalam persaingan menjadi raksasa ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaGubernur BI Beberkan Penyebab Menguatnya Nilai Tukar Dolar AS, Buat Rupiah Tak Berdaya
Hal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnya