Imbas ekonomi global, pertumbuhan properti di Indonesia stagnan
Merdeka.com - Head of Research Jones Lang LaSalle (JLL), James Taylor mengatakan selama semester I (Januari-Juni) 2016 pasar properti di Indonesia tidak mengalami kenaikan yang signifikan.
Menurutnya, pertumbuhan properti yang stagnan merupakan imbas dari lemahnya ekonomi global. Akibatnya, jumlah pasokan dan tingkat hunian tersedia dalam jumlah yang minim.
"Terdapat penurunan harga dan tingkat hunian di pasar perkantoran, tingkat serapan dan permintaan mulai mengindikasikan adanya peningkatan walaupun belum signifikan," ujar James di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (5/10).
Head of Advisory JLL, Vivin Harsanto menambahkan, para pengembang maupun konsumen terlihat lebih aktif dibandingkan triwulan sebelumnya. Saat ini, para pelaku bisnis properti selalu muncul dengan strategi baru, mengingat persaingan di berbagai sektor akan semakin kompetitif.
"Fenomena itu mampu membawa sentimen positif terhadap bisnis properti secara keseluruhan," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Global Masih Belum Stabil, Diprediksi Cuma Tumbuh 3,0 Persen
Dua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaDirut BTN Prediksi Sektor Properti Tumbuh 12 Persen di 2024, Ini Sederet Faktor Pemicunya
Sektor properi didorong pelonggaran rasio LTV/FTV Kredit/Pembiayaan Properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca SelengkapnyaKinerja Industri Pembiayaan Diprediksi Tumbuh Hingga 16 Persen di 2024
Industri pembiayaan diprediksi akan terus meningkat tahun ini.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca Selengkapnya