Imbas Corona, Pemerintah Genjot Sistem Barter Komoditas Ekspor Hasil Bumi Indonesia
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tengah menjajaki mekanisme pelaksanaan imbal dagang dengan beberapa negara mitra dagang di tengah pandemi Covid-19. Beberapa komoditas yang siap diimbaldagangkan antara lain kelapa sawit, karet, permesinan, kopi dan turunannya, kakao dan turunannya, produk tekstil, teh, alas kaki, ikan olahan, furnitur, buah-buahan, kopra, plastik dan turunannya, resin, kertas, serta rempah-rempah.
"Tujuan imbal dagang adalah untuk menyeimbangkan neraca perdagangan antara Indonesia dengan negara mitra dagang, sehingga bisa sama-sama mendatangkan devisa," kata Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto, Kamis (16/7).
Menteri Agus mengatakan manfaat imbal dagang antara lain adalah untuk mengatasi hambatan dan kendala ekspor di luar negeri. Sekaligus memperluas wilayah pasar dan memasarkan produk baru, memberikan on top/additional ekspor, penghematan devisa negara, dan mengatasi kesulitan impor karena keterbatasan devisa.
Selain itu, imbal dagang juga dianggap mempercepat transfer teknologi dan pengetahuan. Sehingga relevan dalam mendukung keseimbangan neraca perdagangan dan pembayaran, serta peningkatkan produksi juga memperluas kesempatan kerja.
"Dengan skema imbal dagang, komoditi ekspor Indonesia dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional agar bisa semakin bergerak dan tumbuh," pungkas Mendag Agus.
Kemendag: Pembahasan Barter Sukhoi Dengan Hasil Bumi RI Masih Alot
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Oke Nurwan, mengatakan saat ini pemerintah Indonesia tengah menunggu keputusan Rusia terkait imbal dagang atau barter untuk membeli pesawat tempur Sukhoi Su-35 dengan sejumlah komoditas di dalam negeri. Oke menyayangkan sikap Rusia yang terkesan lamban dalam menyikapi rencana kerja sama tersebut.
"Tidak tahu (kapan ditandatangani). Ini kan sudah awal tahun. Berarti alot di sananya," kata Oke di Kantornya, Jakarta, Kamis (4/1).
Oke mengungkapkan, jika terealisasi, imbal dagang tersebut akan membawa dampak positif terhadap kinerja ekspor Indonesia. Saat ini, lanjutnya, Kemendag dalam posisi menunggu kontrak antara Kementerian Pertahanan (Kemenhan) Indonesia dengan Pemerintah Rusia.
"Intinya kalau untuk imbal dagang kita menunggu main kontraknya di tanda tangan. Jadi nanti bolanya ada di Kemenhan," ujarnya.
Sebagai informasi, pemerintah Indonesia hendak membeli 11 pesawat tempur jenis Sukhoi SU-35 untuk menggantikan pesawat F-5. Pembelian tersebut dilakukan dengan cara imbal dagang (barter) sebesar 50 persen dengan komoditas hasil perkebunan Indonesia.
Mendag Enggar meminta pemerintah Rusia untuk tidak membarter pesawat hanya dengan satu jenis komoditi. Di mana, Rusia sangat menginginkan karet sebagai imbal dagang.
"Komoditinya kami tidak mau satu. Semula mereka harapkan karet aja, tapi kami minta tidak itu aja," kata Menteri Enggar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPemerintah ingin memastikan agar masyarakat tidak melakukan hal ini setibanya pulang dari luar negeri dengan barang impor.
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi tersebut, awalnya Kementan yang getol menolak untuk impor beras, akhirnya menyetujui. I
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Cak Imin, pertanian merupakan salah satu sektor yang memerlukan perhatian khusus.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Kementan tengah fokus pada pemenuhan pangan dalam negeri untuk menekan kebijakan impor. Dua di antara komoditas jagung dan padi.
Baca SelengkapnyaBulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaHarapannya, langkah itu bisa menambah suplai untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDalam tugasnya Kemendag akan mengeluarkan persetujuan impor. Kemudian, Bapanas bertugas untuk memberikan penugasan impor tersebut.
Baca Selengkapnya