IHSG Diramal Menguat Terbatas Dipicu Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan kembali ditutup ke zona hijau pada perdagangan saham hari ini, Jumat (2/8).
Analis PT Artha Sekuritas, Juan Harahap menilai, meski The Fed telah memangkas suku bunga acuannya, ini tak serta-merta menjadi sinyal positif yang signifikan bagi kenaikan indeks. Sebab, Gubernur The Fed Jeremy Powel menyebut bahwa pemangkasan tingkat suku bunga acuan pada dini hari kemarin hanyalah sebuah penyesuaian.
"Sebab itu, pergerakan IHSG kami perkirakan masih akan terbatas karena masih adanya tekanan dari faktor global. Ditambah lagi rilisnya beberapa laporan keuangan emiten yang dianggap di bawah ekspektasi," papar Juan dalam risetnya di Jakarta.
Adapun pada hari ini pihaknya memproyeksikan IHSG akan bertengger di teritori positif dalam kisaran 6.368-6.400.
Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya mengungkapkan, pemangkasan suku bunga The Fed 25 basis poin sebenarnya memang telah sesuai ekspektasi pasar. Oleh karena itu, pihaknya optimistis indeks akan kembali reli dan ditutup dalam rentang 6272- 6488.
Untuk kali ini, dirinya menganjurkan investor memburu saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), hingga PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Kemudian Juan yang menyarankan investor untuk mengoleksi saham PT Ciputra Development (CTRA), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), serta saham PT PP Tbk (PTPP).
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani Dapat Bisikian soal The Fed Bakal Turunkan Suku Bunga Acuan
Saat ini, The Fed selalu Bank Sentral Amerika Serikat (AS) masih melakukan kajian terkait potensi penurunan tingkat suku bunga.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan, Ternyata Ini Alasannya
Perry mengatakan, keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaMengungkap Alasan Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Februari 2024
Keputusan mempertahankan suku bunga acuan ini sejalan dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability untuk penguatan stabilisasi nilai tukar Rupiah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Indonesia Putuskan Tahan Suku Bunga Acuan di Level 6 Persen
kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaIHSG Diprediksi Terus Menguat, Ini Rekomendasi Saham untuk Trading Hari Ini
Tim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Penyebab Beras Langka di Alfamart dan Indomaret
Guna mengatasi harga beras yang mahal, pemerintah melalui Perum Bulog menyuplai beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ke pasar-pasar.
Baca SelengkapnyaKondisi Rupiah dan IHSG Terkini Usai Prabowo-Gibran Menang Versi Quick Count
Sejumlah lembaga survei menyatakan pasangan Prabowo-Gibran unggul dari hasil penghitungan cepat atau quick count.
Baca SelengkapnyaImpor Indonesia di Desember 2023 Turun, Nilainya Hanya USD 19,11 Miliar
Impor barang modal mengalami persentase penurunan terdalam yaitu turun sebesar 10,51 persen.
Baca Selengkapnya