IHSG cetak rekor baru di atas level 6.000, ini kata Menteri Darmin
Merdeka.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus target tahunan yang dicanangkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) di level 6.000. Bahkan sore kemarin, IHSG mencetak rekor baru karena menguat 73,35 poin (1,23 persen) ke level 6.025 setelah bergerak di antara 5.961-6.025.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengatakan pencapaian rekor baru tersebut merupakan berita positif untuk perekonomian Indonesia. Apalagi capaian yang ditunjukkan dapat melebihi level 6.000.
"Tentu saja berita bagus buat kita. Bahwa itu rekor baru masuk ke 6.000-an itu bagus sekali," ujar Darmin saat ditemui di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta, Kamis (26/10).
Namun demikian, Darmin menegaskan kondisi tersebut harus terus diwaspadai mengingat situasi global belum terlalu sinkron. Di mana antara kurs dan IHSG belum menunjukkan langkah yang searah.
"Walaupun memang di globalnya situasinya belum singkron betul. Belum searah betul. Kurs-nya lain, IHSG-nya lain arahnya tidak sama betul. Itu berarti apa global tidak terlalu searah. Dia cukup ada resiko," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaIHSG berhasil menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa atau All Time High di level 7.435 pada perdagangan pertama di hari perdana pembukaan bursa saat Ramadan.
Baca SelengkapnyaKalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nilai kapitalisasi pasar IHSG pada Desember 2023 lalu menyentuh Rp11.674 triliun.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaUntuk rinciannya, nilai impor mesin/peralatan mekanis mencapai USD 123,79 juta atau tumbuh 4,52 persen.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaIndonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.
Baca Selengkapnya