Hilirisasi tak masalah, Eropa janji tambah investasi tambang
Merdeka.com - Kebijakan Indonesia melarang ekspor bahan tambang mentah alias hilirisasi sempat membuat sebagian perusahaan Eropa khawatir dampaknya pada harga komoditas mineral dunia.
Terlepas dari itu, kebijakan yang diatur lewat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 ini diyakini tak mengurangi minat berinvestasi di Tanah Air. Duta Besar UE untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan ASEAN, Y.M. Olof Skoog mengatakan, selama aturan ini sejalan dengan tata perdagangan dunia, maka investor Eropa tidak akan mempermasalahkan.
"Sejauh aturan pelarangan bahan mentah itu sesuai dengan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) ataupun peraturan internasional terkait," ujarnya selepas diskusi the Habibie Center, di Jakarta, Selasa (6/5).
Lebih jauh Skoog mengklaim, investor asal Benua Biru selalu menghormati keputusan sebuah negara untuk melindungi sumber daya alamnya. Jika Indonesia sudah berkukuh menerapkan hilirisasi, maka itu akan dihormati.
"Saya paham bila anda merasa berada di wilayah yang kaya sumber daya dan anda ingin itu dikelola berkelanjutan. Investor kami dikenal bertanggung jawab. Kami sangat menghormati setiap kebijakan yang dihasilkan sebuah negara terkait isu-isu lingkungan," kata Skoog.
Ke depan, Uni Eropa mengharapkan Indonesia mau membuka pasarnya, lewat wacana pelaksanaan Kerja Sama Ekonomi Komprehensif (CEPA). Adanya realisasi kemitraan ini diyakini Skoog bisa menggenjot aliran modal dari 28 negara anggota UE, ke Indonesia.
"Bila Indonesia hendak meningkatkan pertumbuhan ekonominya, pasti akan butuh investasi asing. Eropa bisa membantu baik dalam permodalan, maupun membawa teknologi yang akan menguntungkan Indonesia," tegasnya.
Pelarangan ekspor bahan mineral mentah berlangsung mulai 12 Januari lalu. Pemerintah mendesak setiap perusahaan tambang membangun instalasi pengolahan alias smelter, paling lambat hingga 2017.
Selama tiga tahun ke depan, perusahaan cuma diizinkan mengekspor mineral konsentrat, tapi dikenai bea keluar progresif yang jumlahnya bervariasi tergantung jenis bahan tambangnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sampai Bikin China-Eropa Khawatir, Begini Suksesnya Hilirisasi Indonesia yang Diungkapkan Eks Mendag Lutfi
Berkembangnya hilirisasi Indonesia bikin China-Eropa ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaKebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah
Pemerintah harus memberi dukungan yang kuat kepada industri baja di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang tepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengembangan Ekonomi Hijau di Indonesia Belum Menggiurkan Buat Investor
Ekonomi hijau dinilai sebagai solusi dari sistem ekonomi eksploitatif yang selama ini cenderung merusak lingkungan.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaIndonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.
Baca SelengkapnyaPatut Dicoba, Begini Resolusi Investasi 2024 untuk Masyarakat Berusia 18-35 Tahun
Masyarakat Indonesia diajak dan diingatkan untuk konsisten dan bijaksana dalam membuat Keputusan investasi.
Baca SelengkapnyaUnair Memanggil, Guru Besar dan Akademisi Minta Jokowi Hentikan Politik Kekeluargaan
Saat akan mengakhiri pemerintahannya, Presiden bisa mengambil sikap yang tidak menodai prinsip-prinsip utama.
Baca Selengkapnya