Hatta yakin tak ada kartel di balik lonjakan harga cabe
Merdeka.com - Melonjaknya harga cabe beberapa hari terakhir, disinyalir hanya lantaran kurangnya pasokan. Menko Perekonomian Hatta Rajasa tidak melihat adanya indikasi lain dari gejolak kenaikan harga cabe.
Bahkan, dia memastikan tidak ada praktek nakal di balik gejolak kenaikan harga komoditas pangan yang paling digemari masyarakat Indonesia ini.
"Ya biasanya produksinya tidak cukup, itu saja. Kalau cabe tidak mungkin ada kartel karena kalau disimpan dia tidak tahan lama," tegas Hatta saat ditemui di Festival Pedagang Kaki Lima se-Sulawesi di Gorontalo, Sulawesi Utara, Sabtu (23/3).
Dia mengaku sudah mengambil langkah-langkah untuk menekan harga cabe. Salah satunya dengan menambah pasokan ke pasaran agar harga bisa turun.
"Suplainya ditambah. Memang cabe itu klo musimnya hujan, dia produksinya menurun, jadi kami minta menteri pertanian untuk tambah pasokan," jelasnya.
Sebelumnya, setelah dilanda lonjakan harga bawang, kini kenaikan harga komoditas cabe mulai menghantui masyarakat. Kementerian Perdagangan mengakui kenaikan harga cabe memberi tekanan signifikan pada besaran inflasi. Tekanan cabe pada inflasi lebih mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan komoditas bawang.
"Cabe naik signifikan akan mempengaruhi tapi kalau bawang putih lebih bisa managable," ujar Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (22/3).
Dia melanjutkan, meski harga cabe tengah mengalami kenaikan namun pemerintah belum akan memberlakukan kebijakan pembukaan keran impor. Pemerintah percaya produksi nasional masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Cabe tidak ada indikasi kita harus tergantung dari impor," tuturnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat tak perlu khawatir akan kenaikan harga beras dan stok beras.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras sekarang telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia mengatakan, bantuan pangan yang diberikan pemerintah ke masyarakat mampu menahan harga beras agar tidak naik.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca Selengkapnya"Cek di pasar Johar naik atau tidak, turun atau tidak, cek, sudah turun," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras saat ini telah memecahkan rekor tertinggi di era pemerintahan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga beras medium disebabkan oleh stok kiriman beras menipis.
Baca Selengkapnya