Hatta persilakan serikat pekerja BTN mengadu soal merger
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengaku belum menerima undangan dari Serikat Pekerja PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), terkait penolakan mereka atas wacana merger dengan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Namun, dia mempersilakan bila mereka ingin bertemu.
"Oh iya, saya lihat, nanti saya cek (undangannya)," ujarnya singkat selepas menghadiri pertemuan di Gedung Bank Indonesia , Jakarta, Senin (21/4).
Menko mengaku untuk sementara tidak mau memperpanjang polemik soal rencana peleburan dua bank pelat merah itu. Pasalnya, alasan Kementerian BUMN belum dia terima.
Tanpa penjelasan dari kementerian teknis itu, dia mengaku tidak bisa menentukan sikap. Itu juga akan disampaikan pada serikat pekerja BTN seandainya mereka bertemu nanti.
"Jadi saya tidak bisa mengatakan setuju atau tolak, harus ada reason, dan semua analisis harus dilakukan, harus dianalisa oleh tim yang kuat, jangan ujug-ujug semua kaget," kata Hatta.
Terkait alasan bahwa BTN dan Mandiri perlu dilebur buat menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Hatta juga menolak berkomentar. Soalnya, semua wacana itu baru muncul di media, bukan berdasarkan keterangan resmi dari kementerian yang mencetuskan wacana tersebut.
"Karenanya saya tidak usah dulu melakukan suatu komentar," cetusnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Serikat Pekerja Bank BTN, Satya Wijayantara akan melaporkan keberatan mereka atas wacana merger itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 27 April mendatang.
Akan tetapi sebelum menemui presiden, Satya mengaku Serikat Pekerja telah melayangkan surat kepada Menko Perekonomian Hatta Rajasa untuk membicarakan akuisisi ini.
"Menko sudah menjadwalkan akan bertemu dengan serikat pekerja. Ya memang harusnya ke Menko dulu enggak langsung begini. Menko sudah merespon tapi jadwalnya belum ditentukan. Harapannya Menko minggu ini jadwalnya," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BTN Syariah & Bank Muamalat Bakal Merger, Erick Thohir: Kalau Lancar Maret 2024 Bisa Final
Langkah ini mendukung Indonesia masuk dalam 10 besar bank syariah terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaOJK Beri Sinyal Izinkan Merger BTN Syariah dan Bank Muamalat
Sejalan dengan hal itu, sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan merger kedua bank tersebut bisa rampung sebelum Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaKerelaan Hati Masyarakat Lepaskan Tanahnya untuk Konsolidasi Tanah Sebagai Solusi Konflik
Menteri ATR/Kepala BPN memberikan pujian kepada masyarakat yang rela memberikan sebagian tanahnya demi pembangunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wanti-Wanti Waspada Hoaks, BKN Ingatkan Informasi Resmi Seputar Pendaftaran CPNS 2024 Ada di Sini
BKN mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya terkait informasi pelaksanaan tes CPNS 2024.
Baca SelengkapnyaTNI Masih Tunggu Syarat Ini untuk Pindah ke IKN
Jenderal Bintang Empat TNI tersebut belum bisa menjabarkan waktu pastinya untuk pemindahan prajurit.
Baca SelengkapnyaKondisi Perusahaan Membaik, PTPN I Bayar Santunan Hari Tua Rp550 Miliar ke Pensiunan
Sejak tahun 2019, Kinerja PTPN Group termasuk Regional 1 PTPN I (Eks PTPN II) menunjukan peningkatan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan BUMN Buka Ratusan Lowongan Kerja, Ini Bocoran Posisi Paling Banyak Dibutuhkan
Dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2024 terdapat 100 lebih perusahaan BUMN yang ikut berpartisipasi.
Baca SelengkapnyaTKN Minta Bawaslu Turun Tangan soal Isu Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran
Mereka menduga ada pihak yang memainkan isu ini untuk menyudutkan paslon nomor urut 02.
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca Selengkapnya