Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hatta: Beli Inalum penting untuk kembangkan industri lokal

Hatta: Beli Inalum penting untuk kembangkan industri lokal Ilustrasi kaleng berbahan alumunium. ©Shutterstock/Laborant

Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pengambilalihan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di Sumatera Utara ke pemerintah akan menguntungkan. Pasalnya, di masa depan Indonesia dapat mengurangi impor bahan jadi aluminium.

Apalagi, seiring peningkatan daya beli masyarakat, bahan jadi berbahan alumunium seperti rak buku, rangka rumah, hingga transmisi listrik, membutuhkan bahan logam dasar tersebut.

"Kenapa kita perjuangkan (pembelian Inalum) ya tentu saja, industri aluminium itu hilirnya besar sekali impor kita. Contoh untuk rak-rak buku, filing cabinet, rangka kusen, rangka untuk rumah. semua pakai aluminium. Sekarang listrik mulai, rangka transmisi. dan diperkirakan ke depan akan terus meningkat," ujar Hatta usai menggelar rapat Koordinasi di kantornya, Jakarta, Senin (24/6).

Menurut Hatta, saat ini Indonesia menjual bauksit sebagai bahan baku aluminium, kemudian Indonesia kembali mengimpor aluminium untuk kebutuhan masyarakat akan barang-barang jadi.

"Kalau kita terus jual bahan mentah bauksit dan impor aluminium, itu artinya ktia orang yang tidak bersyukur. itu bahasa lainnya alangkah bodohnya kita ini," tegas dia.

Saat ini, Indonesia hanya memiliki industri hulu bauksit, sementara industri hilirnya belum terbentuk. Oleh karena itu, pemerintah ingin mengambil alih Inalum tersebut untuk membangun industri hilir bauksit dalam negeri. "Kita ingin sampai hilir, industri hilir aluminium. hilir sekali bisa menjadi pesawat, industri panci, banyak," kata politikus PAN itu.

Hatta menambahkan saat ini hampir 40 juta ton bauksit yang dihasilkan dari dalam negeri di ekspor ke China sehingga pada 2014, pemerintah ingin memberhentikan ekspor tersebut dengan peningkatan nilai tambah. "Padahal sekarang kita ekspor 40 juta ton bauksit ke China. 2014 kita stop itu," paparnya.

Pembelian Inalum dari Nippon Asahan Aluminium (NAA) akan dirapatkan 3 Juli mendatang. Diperkirakan, perusahaan itu resmi menjadi milik pemerintah empat bulan kemudian.

Untuk mengakuisisi Inalum, pemerintah menggelontorkan dana Rp 7 triliun.

Inalum berdiri pada 1976, dengan 58 persen sahamnya dikuasai konsorsium 12 perusahaan Jepang, termasuk Mitsubishi Corporation. Pada 2012 penjualan aluminium jenis ingot dari Inalum mencapai 198.003 ton. Dengan rincian, diekspor ke Jepang sebesar 115.002 ton dan dipasok ke pasar domestik sebesar 83.001 ton.

Inalum merupakan satu-satunya perusahaan peleburan alumunium di Asia Tenggara yang memiliki fasilitas lengkap. Tim Pengambilalihan Inalum menyarankan sejak bertahun lalu, bahwa pemerintah dapat memanfaatkan pabrik ini sebagai fondasi integrasi industrialisasi di Indonesia.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Impor Indonesia di Bulan Maret Turun 2,60 Persen
Impor Indonesia di Bulan Maret Turun 2,60 Persen

Turunnya impor non migas karena penurunan mesin peralatan mekanis dan bagiannya, plastik dan barang dari plastik serta kendaraan dan bagiannya.

Baca Selengkapnya
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton
Indonesia Kembali Impor Beras di 2024, Jumlahnya 2 Juta Ton

Upaya Bulog untuk mendatangkan impor beras kali ini akan jauh lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar
Awal Tahun, Bea Cukai Bantu Ekspor Sarung Tangan Asli Kalasan ke Jepang, Nilainya Rp1,1 Miliar

Perusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas
Investasi Properti Susah Dijual, Masyarakat Indonesia Masih Pilih Simpan Emas

Banyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bisa Jadi Pusat Industri Terintegrasi Pelabuhan Besar, Ini Strategi Harus Dilakukan
Indonesia Bisa Jadi Pusat Industri Terintegrasi Pelabuhan Besar, Ini Strategi Harus Dilakukan

Sudah selayaknya industri yang mengolah bahan baku dari Indonesia berada di posisi strategis pada Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).

Baca Selengkapnya
Sempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal
Sempat Putus Asa Gara-Gara Pandemi, Bisnis Anyaman Bambu Milik Warga Bojonegoro Kini Jadi Favorit Pasar Lokal

Konsep hidup ramah lingkungan yang meminimalisir penggunaan kemasan plastik membuat aneka kerajinan anyaman bambu semakin diminati konsumen.

Baca Selengkapnya
Perusahaan Inggris Ciptakan Miniatur Mobil Sport yang Harganya Lebih Mahal dari Mobil Asli
Perusahaan Inggris Ciptakan Miniatur Mobil Sport yang Harganya Lebih Mahal dari Mobil Asli

Baru-baru ini, Amalgam memproduksi miniatur mobil sport yang lebih mahal dari harga mobil asli. Yuk, simak fakta lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya
Indonesia Tak Alami Deindustrialisasi, Ini Buktinya

Kontribusi tersebut diharapkan bisa menjadi modal utama untuk menarik lebih banyak investasi asing dengan tujuan dapat meningkatkan ekspor.

Baca Selengkapnya
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'
Warga Indonesia Beli Gula & Kopi Jalan Kaki ke Malaysia, Prajurit TNI Langsung Memeriksanya 'Lain kali belanja di Indonesia Ya'

Masyarakat perbatasan di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat memilih belanja kebutuhan rumah tangga ke Malaysia dengan berjalan kaki.

Baca Selengkapnya