Harga Tanah yang Mahal Bikin Investasi RI Kalah dari Vietnam
Merdeka.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia buka suara soal kondisi daya saing investasi Indonesia yang tertinggal dari Vietnam. Menurut dia, faktor utama yang menyebabkan investor asing enggan berinvestasi di dalam negeri yakni harga tanah di kawasan industri yang terlampau mahal.
"Di Vietnam itu, harga tanah industri cuma Rp1 juta lebih per meter. Bahkan ada yang gratis tanahnya atau dengan sistem sewa," kata dia dalam video conference via Facebook, Jumat (19/6).
Sedangkan, harga tanah pada kawasan industri dalam negeri rata-rata dibanderol Rp3 juta per meter. Bahkan, di kawasan industri tertentu harga tanah bisa mencapai Rp4 juta lebih per meter.
BKPM sendiri telah mengantongi data terkait harga tanah pada kawasan industri di Asia Tenggara. Tercatat Indonesia menduduki peringkat pertama dengan nilai Rp3,17 juta per meter, Thailand Rp3,03 juta per meter, Filipina Rp1,79 juta per meter, Malaysia Rp1,41 juta per meter, dan Vietnam Rp1,27 juta per meter.
"Jadi, tanah kita di kawasan industri itu rata-rata Rp3 juta lebih per meter masih kurang menarik bagi investor. Karena, ada yang Rp2 juta, ada yang Rp1,5 juta," terangnya.
Bahlil mengimbau penyedia kawasan industri agar tidak mementingkan kepentingan pribadi demi memperoleh keuntungan yang besar. Sebaliknya penyedia kawasan industri harus bisa menghidupkan industri dalam negeri melalui penyediaan harga tanah yang lebih kompetitif.
"Tapi ada beberapa oknum, yang saya melihat kawasan industri ini jangan sampai dia berubah menjadi industri tanah. Artinya harganya mahal," tegas dia.
Oleh karenanya, BKPM akan lebih giat dalam mencari kawasan industri baru khususnya di wilayah Jawa Tengah. Selain itu, BKPM juga akan berkoordinasi dengan sejumlah BUMN di bidang konstruksi untuk membangun kawasan industri baru yang memiliki harga jual tanah lebih kompetitif bagi industri dalam negeri.
"Bila perlu kita sediakan gratis untuk industri. Atau nantinya kita kenakan sistem sewa yang lebih murah," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaBahlil menilai kenaikan tarif pajak hiburan ini bisa berdampak terhadap perkembangan bisnis di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membuka investasi untuk asing di IKN pada tahap kedua.
Baca SelengkapnyaAngka ini telah melebih target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp1.400 triliun.
Baca SelengkapnyaMenurut Bahlil, kebijakan tersebut harus tetap berjalan bahkan ketika ia sudah selesai menjabat.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat Indonesia yang memilih berinvestasi pada emas di tengah gempuran beragam pilihan investasi lain.
Baca Selengkapnya