Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Harga gas Indonesia mahal karena ulah trader tak punya pipa

Harga gas Indonesia mahal karena ulah trader tak punya pipa Pembangunan pipa gas PGN. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Tingginya harga gas dalam negeri menjadi salah satu penyebab lemahnya daya saing industri Indonesia. Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ade Sudrajat mengeluhkan harga gas dalam negeri lebih mahal dibanding Singapura. Padahal, Singapura membeli gas dari Indonesia. Ade menduga, tata niaga perdagangan gas di Indonesia terlalu kompleks.

"Gas berasal dari Indonesia dijual ke Singapura dengan harga berkisar USD 4 per Million Metric British Thermal Unit (MMBTU), begitu harga gas dijual sendiri di Indonesia maka harga gas sudah USD 12, artinya di situ terjadi percaloan yang luar biasa," ucap Ade di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Senin (29/8).

Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri menilai, harga jual gas bumi ke industri menjadi mahal akibat ulah pedagang (trader) yang tidak mempunyai infrastruktur pipa.

"Bertahun-tahun praktik bisnis gas tidak sehat tanpa penyelesaian. Salah satu akar masalah utama adalah bisnis gas dijadikan bancakan oleh para pemburu rente," ujarnya seperti ditulis Antara di Jakarta, Kamis (15/9).

Menurut mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas tersebut, pemerintah mesti segera menertibkan praktik trader tanpa fasilitas yang telah berburu rente di bisnis gas.

Faisal menegaskan, permasalahan harga gas di Indonesia disebabkan banyaknya pemburu rente gas atau trader bermodal kertas. Bahkan, dia memperkirakan terdapat 60 trader gas atau calo gas yang berbisnis tanpa memiliki infrastruktur gas bumi.

Meski demikian, Faisal mengakui, tidak semua trader sekadar calo yang semata-mata menjual gas tanpa membangun pipa dan sebatas menjual kembali ke trader lain.

"Oleh karena itu, semua pihak yang memiliki data rinci mau mengungkapkannya agar khalayak tahu mana trader profesional dan mana yang cuma sekedar calo. Mana trader yang hanya menikmati rente karena dekat dengan kekuasaan atau betul-betul ada di dalam lingkaran kekuasaan dan mana yang profesional, bermodal, dan menghadapi risiko bisnis," ujarnya.

Sebelumnya, pengguna gas di Medan, Sumatera Utara mengeluhkan harga gas yang tinggi, sehingga menurunkan daya saing dengan negara lain.

Data Kementerian ESDM mengenai struktur harga beli gas PT PGN Tbk untuk industri di Medan, Sumut menunjukkan harga gas berasal dari dua sumber pasokan yakni gas alam cair (LNG) sebesar USD 7,8 per MMBTU dan pipa USD 8,24 per MMBTU.

Selanjutnya, harga gas yang bersumber dari LNG ditambah biaya regasifikasi USD 1,5 per MMBTU, transmisi Arun-Belawan USD 2,53 per MMBTU, dan biaya trader USD 1,55 per MMBTU.

Biaya trader tersebut terdiri atas marjin USD 0,35 per MMBTU, gross heating value (GHV) losses USD 0,33, own used and boil off gas (BOG) USD 0,65, dan cost of money USD 0,75.

Sedangkan, gas yang bersumber dari pipa hanya ditambah biaya transmisi USD 0,9 per MMBTU.

Dari kedua sumber tersebut digabung dan diperoleh harga beli gas PGN rata-rata adalah USD 10,87 dolar per MMBTU.

Setelah ditambah biaya pemeliharaan, pengelolaan, dan distribusi PGN sebesar USD 1,35 per MMBTU didapat harga di tingkat pelanggan industri di Medan, Sumut adalah USD 12,22 per MMBTU.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya
Harga Gas Murah Belum Terserap 100 Persen, SKK Migas Bongkar Penyebabnya

Pertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.

Baca Selengkapnya
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan
Indonesia Bakal Surplus Gas Hingga 2035, ESDM: Calon Pembeli dari Dalam Negeri Harus Disiapkan

Akibat harga gas bumi murah atau harga gas bumi tertentu (HGBT) kepada tujuh sektor industri tellah berdampak pada berkurangnya penerimaan negara.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri
Menteri ESDM Beri Sinyal Perpanjang Program Harga Gas Murah untuk Industri

Harga gas bumi akan berpengaruh pada beban produksi industri. Maka, harga murah bisa menjadi salah satu solusinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG
Indonesia Butuh Dana Hingga Rp75 Triliun Sediakan BBM Hingga Gas LPG

Indonesia butuh dana antara Rp69-75 triliun untuk membeli sejumlah komoditas energi.

Baca Selengkapnya
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?
99 Penyewa di Mal Kota Kasablanka Gunakan Gas Bumi, Apa Untungnya?

PGN terbuka dan mendorong bagi semua sektor usaha untuk menggunakan gas bumi agar manfaatnya dapat dirasakan secara nyata bersama.

Baca Selengkapnya
Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya
Beli Gas LPG 3 Kg Wajib Terdata di Pertamina Mulai 1 Januari 2024, Begini Cara Daftarnya

Masyarakat yang belum terdata diimbau agar segera mendaftar sebelum melakukan pembelian LPG tabung 3 kg.

Baca Selengkapnya
Beli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong
Beli Gas 3 Kg Wajib Pakai KTP, Warga Ramai-Ramai Titip NIK ke Warung Kelontong

Mulai 1 Januari 2024 syarat pembelian gas LPG 3 Kg menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Baca Selengkapnya
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia
Dewan Energi Nasional: PHE Mampu Sejajar dengan Perusahaan Migas Dunia

PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Baca Selengkapnya
Kendaraan Umum Ternyata Lebih Hemat Pakai Bahan Bakar Gas, Harga Satu Liter Cuma Rp4.500
Kendaraan Umum Ternyata Lebih Hemat Pakai Bahan Bakar Gas, Harga Satu Liter Cuma Rp4.500

Selain itu, pengurangan emisi dari kendaraan bermotor, yang mana emisinya sekitar 25-35 persen lebih rendah.

Baca Selengkapnya