Harga elpiji turun, Pertamina mengaku cuma untung tipis
Merdeka.com - Hari ini, Presiden Joko Widodo mengumumkan penurunan harga elpiji 12 Kilogram (Kg) sebesar 5.000 per tabung. Harga elpiji 12 Kg kini dijual sebesar Rp 129.000 dari sebelumnya Rp 134.700 per tabung.
PT Pertamina (Persero) mengaku harga baru ini membuat perseroan hanya untung tipis. "Dalam situasi ini, kami masih untung tipis. Untungnya bisa Rp 500 per Kg," ujar VP Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, di Jakarta, Jumat (16/1).
Meski begitu, perseroan mengaku tak memusingkannya. "Yang terutama, kami ingin membantu pemerintah menurunkan harga komoditas," jelas dia.
Sebelumnya, dengan kebijakan penurunan harga BBM, gas 12 kg, presiden berpesan agar kepala daerah ikut mendorong penurunan harga bahan pangan dan tarif angkutan.
Sekadar diketahui, awal Januari 2015 PT Pertamina (Persero) menaikkan harga gas elpiji nonsubsidi 12 kg menjadi Rp 134.700 per tabung, dari sebelumnya Rp 114.900 per tabung.
Makin mahalnya harga gas elpiji 12 kg membuat masyarakat otomatis bermigrasi menggunakan gas elpiji 3 kg. Karena harganya yang jauh lebih murah, harga gas 3 kg pun laris manis diburu warga.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Harga Beras Makin Mahal Akibat HET Dinaikkan, Begini Penjelasan Pemerintah
Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kg.
Baca SelengkapnyaMendag Akhirnya Buka Suara soal Penyebab Mahalnya Harga Beras di Awal Ramadan
Sejak 10 Maret 2024, Pemerintah menaikkan harga eceran tertinggi (HET) beras premium sebesar Rp1.000 per kilogram (kg).
Baca SelengkapnyaPertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Naik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaHarga Beras Melonjak Tajam, Daya Beli Petani Jadi Lebih Baik?
Pada Desember 2023, NTP Provinsi Sulawesi Tengah mengalami kenaikan tertinggi mencapai 2,22 persen dibandingkan NTP provinsi lainnya.
Baca Selengkapnya3 Jurus Jitu Ganjar Turunkan Harga Bahan Pokok
Dia yakin strategi ini bisa mempermudah kedaulatan pangan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDireksi Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok LPG Cukup Selama Lebaran
Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaJokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu
Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Mulai Waspadai Harga Beras Naik 7,7 Persen dari Awal Tahun, Ada Apa?
Selain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca Selengkapnya