Harga Cabai Rawit Dinilai Bakal Turun Saat Bulan Puasa

Merdeka.com - Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia (AACI) Abdul Hamid memproyeksikan komoditas cabai rawit cenderung mengalami penurunan harga di bulan puasa tahun ini. Proyeksi itu, berdasarkan panen raya yang diperkirakan dilakukan mulai April hingga Mei mendatang di sentra produksi cabai di wilayah Tuban, Kediri, dan Mojokerto.

"Saya melihat harga cabai rawit justru cenderung akan turun di Ramadhan ini ya. Karena di beberapa daerah panennya belum raya, contoh di Tuban, Kediri, Mojokerto itu aja akan baru panen raya saat ini hingga Mei," terangnya saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (4/4).

Pun, kata dia, saat ini harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional mulai menunjukkan tren penurunan dalam beberapa hari terakhir. Seperti di sejumlah pasar tradisional Jakarta yang saat ini dibanderol Rp70.000 per kilogram.

"Bahkan, di pasar lokal tiga sentra itu sudah Rp50 ribuan per kilogram nya," ucapnya.

Untuk itu, dia meyakini harga jual cabai rawit di sejumlah daerah saat bulan puasa nanti akan cenderung turun. Menyusul melimpahnya stok dari musim panen raya di sejumlah sentra produksi cabai. "Jadi sekali lagi, kita prediksikan memang cabai rawit turun bisa di bawah Rp40 sampai Rp50 ribuan," tegasnya.

Kendati demikian, di berharap, harga jual cabai rawit bisa cenderung stabil saat bulan puasa mendatang. Hal ini dimaksudkan agar petani tidak mengalami kerugian dan tidak membebani daya beli konsumen di tengah pandemi Covid-19.

"Artinya, perlu koordinasi lebih baik antara pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk bagaimana bisa mengatur distribusi cabai secara merata. Agar gejolak harga bisa terhindarkan," paparnya.