Gubernur BI ingatkan Bank Mutiara lebih transparan
Merdeka.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meminta industri perbankan yang kini berada di bawah pengawasan dan pengaturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar lebih transparan dalam melaporkan kinerja keuangan.
Pernyataan Agus tersebut merujuk kasus penurunan kinerja keuangan Bank Mutiara secara tiba-tiba, setelah sebelumnya tercatat baik-baik saja.
"Asas transparansi akan selalu dijaga, baik di BI maupun di OJK. Jadi, menyampaikan laporan keuangan secara berkala, nantinya diaudit secara independen," ujarnya di Gedung BI, Jakarta, Selasa (31/12).
Untuk diketahui, Bank Mutiara pada pertengahan bulan lalu mendadak melaporkan kondisi keuangannya mengalami penurunan rasio kecukupan modal (CAR) di bawah standar BI sebesar 8 persen. Bekas Bank Century itu juga mengakui kualitas aset dan kreditnya menurun.
Namun demikian, Agus mengaku sudah menjalankan antisipasi, sehingga pada Kuartal IV-2013 bank sentral meminta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sebagai pemegang saham utama untuk melakukan penguatan modal.
"Itu dilakukan tepat waktu, sehingga dalam keuangan sudah masuk dalam keuangan yang lebih baik dibandingkan dengan kuartal sebelumnya," ungkapnya.
Diharapkan manajemen Bank Mutiara untuk melakukan pengelolaan bank secara lebih baik. Mantan menteri keuangan ini mendesak bekas Bank Century tersebut supaya aktif menagih kredit macet dari debitur lama. Dengan demikian, otoritas pengawas baru, yakni OJK, wajib memberi perhatian ekstra untuk bank yang sudah dua kali limbung tersebut.
"Ini harus segera dituntaskan persoalan kredit bermasalah (NPL) yang dipicu dari beberapa debitur lama. Sehingga bank ini harus dijadikan prioritas yang harus ditangani," kata Agus.
Lima debitur Bank Mutiara secara tiba-tiba berurutan berhenti membayar utang pada pertengahan tahun lalu. Daftarnya adalah PT Selalang Prima International, PT Polymer Spectrum Sentosa, PT Trio Irama serta PT Catur Karya Manunggal. Mereka, dikaitkan dengan PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI), memiliki utang kredit senilai Rp 411,5 miliar.
Satu debitur lainnya, PT Enerindo milik bekas pemilik Century, yakni Robert Tantular, yang masih berutang senilai Rp 174,6 miliar.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaBank bjb Salurkan KUR Pola Kemitraan ke 11.804 Debitur, Totalnya Rp1,9 Triliun
Bank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaNekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dirut BRI Pamer Tangani Kredit 44 Juta Nasabah UMKM Hingga Bawa Akses Bank ke Masyarakat Kecil
Dia menjelaskan, selain mengurus aspek pembiayaan ke UMKM, BRI juga turut melakukan pendampingan.
Baca SelengkapnyaSempat Keluar dari KAI & Kerja di Bank, Pramugara KA Turangga Pilih Mengabdi Lagi di Kereta Api
Empat jasad petugas KA yang menjadi korban dalam peristiwa itu di antaranya sudah dievakuasi.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Bakal Buka Penukaran Uang di Titik Jalur Mudik, Syaratnya Cuma Butuh KTP
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaBank BJB Putuskan Sebar Dividen Rp1 Triliun, Setara 58 Persen Laba Bersih
Selain sepakat untuk pembagian dividen, terdapat sejumlah agenda yang dilaksanakan pada rapat tersebut.
Baca SelengkapnyaPemuda di Bogor Ini Pilih Resign dari Karyawan Bank Terkenal, Banting Setir Jualan Tauge, Kini Sukses dan Laku 250 Kg/Hari
Ia memilih resign dari pekerjaan mentereng di sebuah bank swasta terkenal Indonesia untuk berbisnis.
Baca SelengkapnyaKinerja Bank BCA Sepanjang 2023: Penyaluran Kredit Tumbuh 13,9 Persen dan Laba Bersih Naik 19,4 Persen
Kenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca Selengkapnya