Garuda Indonesia siap angkut 5 kloter jemaah haji dari Bandara Kertajati
Merdeka.com - Direktur Operasional Garuda Indonesia, Triyanto, menyatakan kesiapan pihaknya untuk menerbangkan jemaah haji dari Bandara Kertajati, Jawa Barat. Hal ini menandai kesiapan bandara tersebut yang sudah dapat beroperasi pada tanggal 24 Mei nanti.
"Kita sangat tergantung dari Kemenag (Kementerian Agama) ya tapi kita jadwalnya sudah siap untuk angkut," ungkapnya ketika ditemui di Kemenko Maritim, Jakarta, Selasa (22/5).
"Kalau tidak salah 5 kloter. Itu kan untuk Majalengka dan Sumedang. Berangkat pulang," imbuhnya.
Untuk menandai beroperasinya Bandara Kertajati, pihak Garuda Indonesia sudah menyiapkan dua penerbangan dari Jakarta dan Bandung untuk melakukan historical landing di Kertajati. "Dari Jakarta satu dan Bandung. Dua-duanya tanggal 24 Mei," ujar dia.
Dia menjelaskan para jemaah haji nantinya tidak akan melakukan penerbangan langsung dari Kertajati menuju Arab Saudi, melainkan bakal singgah dulu di Bandara Soekarno-Hatta atau yang dikenal dengan sebutan penerbangan antara.
Nantinya jemaah haji yang berangkat dari Kertajati akan diangkut menggunakan pesawat Garuda jenis 330 dulu ke Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Hal ini disebabkan karena panjang runway bandara Kertajati yakni 2.500 m belum memungkinkan untuk didarati oleh pesawat jenis Boeing 777 atau pesawat yang akan menerbangkan jemaah haji ke Arab Saudi. Berdasarkan peraturan keselamatan, Boeing 777 boleh mendarat di runway dengan panjang 3.000 m.
Oleh karena itu, dia mengharapkan proses pengerjaan tambahan runway dapat dilakukan dalam waktu dekat. Sehingga pada saat umroh nanti, Bandara Kertajati sudah dapat menampung pesawat yang lebih besar dan siap melayani penerbangan langsung ke Arab Saudi.
"Umroh juga harus (pesawat) yang besar. Umroh kan sesudah haji. Bulan November. Jadi diharapkan sekarang dibangun landasannya pada saat Oktober sudah jadi dan bisa go (layani penerbangan langsung)," papar Triyanto.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengakui bahwa panjang runway bandara Kertajati memang belum memungkinkan didarati pesawat besar. Karena itu penerbangan antara memang harus dilakukan.
"Kerja sama dengan AP II, bulan Juli akan ditambah menjadi 3.000. Jadi tahun depan sudah bisa (Boeing) 777 mendarat di sana. Paling 6 bulan selesai," tandas Menteri Budi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Catat! Rencana Perjalanan Haji Tahun 2024, Kloter Pertama Berangkat 12 Mei
Tahun ini, Indonesia rencananya akan memberangkatkan 241 ribu jemaah haji.
Baca SelengkapnyaKereta Api Airlangga Jakarta-Surabaya Jadi Favorit Masyarakat, Ini Alasannya
Kereta Api Airlangga menempuh perjalan selama 11 jam 45 menit untuk sampai tujuan.
Baca SelengkapnyaKemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi
Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Masyarakat Indonesia Diminta Tak Asal Pakai Visa untuk Berhaji, Ini Risikonya Jika Tetap Nekat
Petugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca SelengkapnyaBandara Dhoho Kediri Siap Beroperasi, Super Air Jet Jadi Maskapai Pertama yang Mengudara
Sebelumnya bandara ini ditargetkan beroperasi pertengahan 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaHaji 2024, Jemaah Gelombang Pertama Mulai Diberangkatkan ke Tanah Suci 12 Mei
total kuota haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 jemaah. Jumlah ini terdiri atas 213.320 kuota jemaah haji reguler dan 27.680 kuota jemaah haji khusus.
Baca SelengkapnyaJelang Lebaran, Penerbangan dari Jakarta dan Surabaya Menuju Banyuwangi Ditambah
Memasuki arus mudik Lebaran sejumlah maskapai penerbangan menambah frekuensi penerbangannya ke Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaCek Kesiapan Penyelenggaraan Haji, Menag Bertolak ke Saudi
Kementerian Agama terus mematangkan layanan haji, seperti transportasi, akomodasi, konsumsi, dan berbagai layanan lainnya di Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaRUU DKJ, Kendaraan Masuk Jakarta Diusulkan Maksimal Berusia 10 Tahun
Usulan itu sebagai salah satu cara untuk mengurai kemacetan terjadi di Jakarta.
Baca Selengkapnya