Garap kereta cepat, pemerintah belajar dari Jepang hingga Eropa
Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan tetap berambisi memiliki kereta cepat. Proyek awal kereta cepat yang tengah digarap adalah kereta cepat Jakarta-Surabaya berkecepatan 250-300 km per jam. Jalur kereta yang akan dibangun panjangnya sekitar 750 km.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono menuturkan, saat ini pihaknya sedang mengkaji pilihan sistem yang akan diterapkan. Pihaknya tengah melakukan kajian atas sistem kereta cepat yang diterapkan di Eropa, Jepang, Spanyol, hingga China.
"Kita belajar dari sana, kita ingin lihat plus minus dari semua ini untuk dikaji. Kita mau melihat benefit costnya. Kemudian yang paling penting dari awak kita melihat apapun sistemnya, ada inter operabilitiesnya," jelas Bambang ketika ditemui di Ritz Carlton, Jakarta, Kamis (4/4).
Dengan sistem inter operabilities, sistem yang lama terbuka untuk diintegrasikan dengan sistem yang baru seperti signal. Hal ini diperlukan agar dalam pengoperasiannya tidak perlu log in teknologi lagi.
"Signal segala macam. Kalau nantinya dalam pengembangan lebih lanjut kita pakai teknologi yang lain, teknologi yang terpasang itu masih terbuka untuk diintegrasikan," jelasnya.
Bambang sangat optimis blue print atau cetak biru pembangunan kereta cepat ini akan rampung pada 2015. Kemenhub juga masih menghitung biaya atau investasi yang harus dikeluarkan, serta mekanisme atau sistem pengerjaannya.
"Karena kalau dari swasta kan lebih cepat pembiayaannya. Tapi swasta juga nggak commercialy viable seperti di luar negeri. Ada beberapa porsi yang harus dipikul oleh pemerintah. Berapa porsinya nanti akan dihitung," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Teknologi kereta api telah mengalami kemajuan yang signifikan dapat dilihat dengan teknologi kereta tercepat di Eropa.
Baca SelengkapnyaMobil bekas eropa cocok untuk bagi Anda mendapatkannya dengan harga terjangkau dan menikmati fitur-fitur yang melimpah. Ini Dia rekomendasinya.
Baca SelengkapnyaKAI Tambah 344 Perjalanan Kereta Api dari Stasiun Gambir dan Stasiun Pasar Senen, Cek Rutenya di Sini
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki sebuah kereta yang kehadirannya sama sekali tidak diharapkan, jika kereta tersebut keluar, berarti sedang ada hal buruk yang terjadi.
Baca SelengkapnyaSelain berisiko rendah, investasi jangan pendek juga dapat menghasilkan untung dalam waktu yang singkat.
Baca SelengkapnyaPada 2023, Singapura menjadi sumber investasi terbesar bagi Indonesia, diikuti China, Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaKAI juga telah menyiapkan armada kereta tambahan yang difokuskan untuk mengangkut para pemudik
Baca SelengkapnyaJokowi sudah lebih dari lima tahun tak melakukan kunjungan ke tiga negara tersebut.
Baca Selengkapnya