Fitch naikkan peringkat RI, bos OJK girang Indonesia makin dilirik investor asing
Merdeka.com - Rating utang Indonesia naik menjadi 'BBB' dari semula 'BBB-' dengan outlook tetap stabil. Rating tersebut diberikan oleh lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, mengatakan dengan naiknya peringkat rating utang maka Indonesia berpeluang untuk menurunkan tingkat suku bunga yang ditawarkan oleh obligasi. Sebab, risiko utang Indonesia dinilai lebih aman bagi investor.
"Dengan risiko yang lebih rendah kita mestinya, perusahaan Indonesia kalau mengeluarkan surat hutang, yieldnya akan murah, tidak terlalu mahal," kata Wimboh, di Kantornya, Jakarta, Kamis (21/12).
Naiknya peringkat utang, otomatis kepercayaan investor luar negeri kepada investasi di Indonesia juga akan meningkat. "Dengan adanya Fitch Rating, ini menambah keyakinan investor bahwa Indonesia ini akan lebih aman untuk investasi ke depan," ujarnya.
Wimboh mencontohkan, saat ini surat utang global (global bond) berdenominasi Rupiah milik PT Jasa Marga (Persero) Tbk. yang diberi nama Komodo Bond, telah berhasil memikat para investor di kancah internasional.
Permintaan Komodo Bond yang dicatatkan di Bursa Efek London (LSE), mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) mendekati empat kali. Padahal, merupakan penerbitan perdana obligasi global berdenominasi Rupiah dengan tingkat yield yang tidak terlalu tinggi.
"Ini momentum yang bagus, tidak heran makanya waktu Jasa Marga listing di London Stock Exchange, yieldnya hanya 7,5 persen. Padahal Ini pertama kalinya perusahaan Indonesia listing dalam rupiah dan murah, lebih murah dari pinjaman bank dalam negeri."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan DPK Perbankan Melambat per November 2023, OJK Ungkap Penyebabnya
Di sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi Akui Banyak Pelaku Bisnis Khawatir Politik Indonesia Panas Jelang Pemilu 2024
Jokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaOJK Terbitkan Aturan Baru Tingkatkan Perlindungan Konsumen, Simak 11 Poin Pentingnya
Ini sebagai upaya OJK memperkuat upaya pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnya