Fasilitas pencampur minyak Pertamina bisa perkuat ketahanan energi
Merdeka.com - Keberadaaan fasilitas pencampuran (blending) minyak mentah PT Pertamina (Persero) di Tanjung Uban, Bintan, Kepulauan Riau dinilai merupakan upaya memperkuat kemandirian dan ketahanan energi nasional.
"Upaya ini perlu diperluas dan diperbanyak minimal di lima pulau besar," ujar Anggota Unsur Pemangku Kepentingan, Dewan Energi Nasional (DEN) Syamsir Abduh di Jakarta, Minggu (9/10).
Menurut Syamsir, fasilitas blending dapat memenuhi tujuan jangka pendek, yakni menghemat biaya transportasi sehingga disarankan dilakukan dekat dengan sumber bahan baku dan pasar, mengurangi biaya investasi jika memanfaatkan fasilitas yang sudah tersedia seperti dermaga, akses jalan, tangki serta lokasi jauh dari permukiman penduduk.
"Prioritas pemilihan lokasi di Tanjung Uban akan mengurangi ketergantungan kita kepada negara tetangga Singapura sehingga meningkatkan bargaining power dan kewibawaan diplomasi energi kita," jelasnya.
Pertamina menargetkan pembangunan fasilitas blending Tanjung Uban berkapasitas 260.000 kiloliter (kl) minyak selesai konstruksi pada November 2016. Fasilitas blending tersebut dapat mengurangi impor BBM hingga dua juta barel per bulan.
"Kami tengah berupaya untuk bisa blending sendiri sehingga bisa mengurangi pembelian Mogas 88," kata Senior Vice President Integrated Supply Chain (ISC) Pertamina Daniel Purba.
Fasilitas blending ini tidak hanya untuk memproduksi Mogas 88 atau Premium, melainkan juga Pertalite dan Pertamax. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, Pertamina memproyeksikan fasilitas ini dapat memasok bahan bakar ke pasar Asia Pasifik, seperti Myanmar dan Kamboja yang masih menggunakan Mogas 88.
Menurut Daniel, Tanjung Uban sebelumnya memiliki fasilitas terminal BBM dengan kapasitas 60.000 kl kemudian dikembangkan dengan menambah empat tangki berkapasitas masing-masing 50.000 kl sehingga totalnya setelah pembangunan menjadi 260.000 kl.
Selain itu, dermaga yang semula berkapasitas 35.000 DWT juga dikembangkan menjadi 100.000 DWT sehingga dapat menampung kapal yang lebih besar serta mengurangi biaya logistik pengangkutan.
"Pembangunan fasilitas blending agar perseroan dapat mengolah Premium untuk kebutuhan dalam negeri, bahkan mengurangi impor hingga 2 juta barel per bulan," katanya.
Pengamat ketahanan energi dan pengajar geoekonomi Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Dirgo Purbo, mengatakan langkah Pertamina mengembangkan fasilitas blending di Tanjung Uban merupakan bagian dari upaya pengurangan ketergantungan impor dan tentunya juga bagian dri program ketahanan energi.
"Sangat perlu (diperbanyak). Utamanya di kawasan Indonesia tengah dan timur Indonesia dampaknya sangat posistif terhadap cadangan devisa," imbuh Dirgo.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Temukan Sumber Minyak Baru di Tambun-Bekasi
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaNaik 10 Persen, Produksi Minyak Pertamina Hulu Energi Tembus 566.000 Barel per Hari di 2023
Angka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaKilang Pertamina Balikpapan Tingkatkan Kapasitas Produksi Jadi 360 Ribu Barrel Per Hari
Tersambungnya unit kilang tersebut akan menjadi tonggak bersejarah Kilang Balikpapan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaTuntaskan Tugas, Pertamina Patra Niaga Penuhi Konsumsi Energi Masyarakat Sepanjang Nataru
Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
Baca SelengkapnyaDirut Pertamina Tak Bisa Asal Cabut Izin SPBU Nakal Mainkan Takaran BBM, Ternyata Ini Penyebabnya
Pihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Sesuai Kuota Pemerintah
Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah tersebut, dan melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading
Baca SelengkapnyaProduksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman
Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaPersiapan Pertamina Hadapi Mudik Lebaran 2024 Lebih Baik Dibanding Tahun Sebelumnya, Begini Layanan Diberikan
Pada cuti lebaran tahun ini Pertamina juga menyiagakan Call Center 135 yang bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan BBM mendadak.
Baca Selengkapnya