Faktor Turunnya Tingkat Kemiskinan RI di Maret 2019 Jadi 25,14 Juta Orang
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Indonesia pada Maret 2019 mencapai 25,14 juta orang atau sebesar 9,41 persen. Angka ini menurun sebesar 0,53 juta orang dibandingkan September 2018.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap turunnya tingkat kemiskinan di Indonesia. Salah satunya adalah adanya kenaikan upah nominal dan upah riil buruh tani sepanjang September 2018 hingga Maret 2019.
Dia merincikan, nominal rata-rata upah buruh tani per hari pada Mei 2019 naik sebesar 2,29 persen dibanding September 2018, yakni dari posisi Rp 52.665 menjadi 53.873. Sementara upah riil buruh tani per hari pada Maret 2019 juga naik sebesar 0,93 persen dibanding posisi September tahu lalu.
"Jika dibandingkan Maret 2018 nilai nominal dan riil upah buruh tani mengalami peningkatan masing masing sebesar 4,41 persen dan 2,25 persen," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (15/7).
Selain itu faktor lain yang menekan tingkat kemiskinan adalah, laju inflasi yang terjaga. Selama periode September 2018 sampai Maret 2019 BPS mencatat tingkat inflasi umum yaitu hanya 1,53 persen saja.
Berdasarkan data BPS, periode September 2018 sampai Maret 2019, secara nasional harga eceran beberapa komoditas pokok antara lain ayam ras, minyak goreng, gula pasir, cabai rawit, dan cabai merah mengalami penurunan.
"Daging ayam ras turun 1,85 persen, minyak goreng turun 2,12 persen, gula pasir turun 1,22 persen, canai rawit turun 11,21 persen, dan cabai merah turun 10,35 persen," jelasnya.
Di sisi lain, turut menyumbang terjadinya penurunan tingkat kemiskinan yakni melalui Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Di mana, TPT pada Febuari 2019 sebesar 5,01 persen mengalami penurunan dibandingkan posisi Febuari 2018 dan Agustus 2018, dengan penurunan masing-masing sebesar 0,12 persen poin dan 0,33 persen poin.
"Selanjutnya juga dikarenakan nilai Tukar Terhadap Petani (NTP) yang selalu alami peningkatan sejak Januari sampai Maret 2019 selalu berada di atas 100 persen," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaPenjelasan Lengkap BPS soal Inflasi Tinggi pada Ramadan Tahun Ini
Komoditas ini dianggap sebagai komoditas pangan bergejolak sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi pangan.
Baca SelengkapnyaPemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaKejar Target Penurunan Kemiskinan, Wapres Ma'ruf Amin Minta Anggaran Subsidi Dikaji Ulang
Angka kemiskinan nasional berdasar data BPS masih 9,36 persen, jauh di atas target pada RPJMN 2020-2024 sebesar 6,5 – 7,5 persen.
Baca SelengkapnyaData BPS: Minat Masyarakat Naik Pesawat Belum Tinggi
BPS menjabarkan ada dua faktor penumpang pesawat rendah, padahal maskapai tidak menaikkan harga tiket.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaTernyata, Kenaikan PPN 12 Persen Jadi Tertinggi di Asia Tenggara
Kenaikan PPN dengan menggunakan single tarif dapat menyebabkan semakin menurunnya daya saing industri.
Baca SelengkapnyaRUPS BNI Rombak Besar-Besaran Direksi dan Komisaris, Ini Daftar Lengkapnya
Pada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca Selengkapnya