Eskavator buatan Pindad bakal digunakan bangun daerah perbatasan
Merdeka.com - Direktur Jembatan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PU-Pera, Hedy Rahadian belum lama ini melakukan kunjungan kerja ke PT. Pindad (Persero) Bandung, Jawa Barat. Dia ingin melihat langsung produk anak bangsa serta membahas teknik desain hingga unjuk kinerja produk Pindad, khususnya eskavator Excava 200.
Hedy Rahadian mengatakan bahwa Ditjen Bina Marga menginginkan agar produk eskavator buatan Pindad yakni Excava 200 dapat membantu kebutuhan peralatan nasional dalam bidang infrastruktur khususnya di daerah perbatasan.
Eskavator ini adalah salah satu produk non militer yang mulai dikembangkan Pindad sejak akhir 2014 yang memiliki kapasitas 20 ton.
Produk ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan beberapa produk sejenis, yaitu kualitas dan kehandalan yang sejajar dengan produk lain, biaya operasional yang lebih rendah karena memiliki spesifikasi mesin sesuai dengan aplikasi. Tak hanya itu, eskavator ini juga memiliki komponen struktur yang lebih kokoh, digunakannya floating pin dan lube system untuk mempermudah perawatan, memiliki undercarriage skiddy specification. Eskavator dilengkapi dengan ekstra jalur sistem hidrolik untuk breaker atau attachment lainnya serta memiliki heavy duty bucket specification. Selain itu harga yang dipasarkan relatif lebih kompetitif dibandingkan produk lainnya.
PT. Pindad berharap setelah kunjungan ini akan ada kerjasama positif yang berkesinambungan dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Tahun lalu, Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim mengatakan, pembuatan eskavator seiring dengan ambisi pemerintah yang tengah gencar menggarap proyek infrastruktur. Pihaknya sesumbar bahwa produknya ini mampu bersaing dengan merek ternama lainnya, seperti Kobelco dan Caterpilar.
"Kami sudah biasa membuat crane atau produk lain. Malah kata karyawan kami, membuat eskavator lebih mudah," ucap Silmy karim di Bandung, Sabtu (27/6/2015).
Eskavator buatan anak negeri ini sudah mulai diproduksi pada 2016. Adapun harga yang ditawarkan berkisar USD 90.000 atau setara Rp 1,1 miliar sampai USD 110.000 atau Rp 1,46 miliar dengan kurs Rp 13.332 per USD. "Harganya kami bersaing dengan yang lain," terangnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaKronologi Pembakaran Sejumlah Bangunan di Waena Papua Menurut Polisi
Kejadian bermula ketika rombongan massa pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena.
Baca SelengkapnyaDua Pekerja Bangunan Meninggal Dunia Tersengat Listrik Dinamo Crane, Begini Kronologinya
Korban meninggal dunia bernama Fauzi (32) dan Andri (38).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat Diberi Karangan Bunga Hingga Diperbaiki, Begini Nasib Terbaru Eskalator Stasiun Bekasi
Beberapa waktu lalu atensi publik tersedot dengan bentuk protes unik matinya eskalator stasiun Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenampakan Gurun Pasir Disulap jadi Sawah, Padi Tumbuh Subur Dikelola Warganya
Bagaimana jadinya jika sawah atau ladang justru berada di atas gurun pasir?
Baca SelengkapnyaPetugas Kebersihan Buang Sampah ke Kali Lalu Diambil Lagi Pakai Excavator ke Truk
DKI menindak tegas oknum petugas UPS Badan Air yang dengan sengaja membuang sampah ke bantaran kali.
Baca SelengkapnyaKesal Tak Diperbaiki Pengguna KRL buat Peringatan 100 Hari Eskalator Stasiun Bekasi Rusak & Bawa Miniatur Kuburan
Padahal eberadaan eskalator sangat membantu pengguna commuter line, khususnya ibu hamil, lansia dan anak-anak.
Baca SelengkapnyaBulog Beberkan Keberhasilan Bantuan Pangan Beras dalam Menahan Laju Inflasi
Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional kembali menugaskan Bulog untuk melanjutkan penyaluran bantuan pangan beras tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKunjungi Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Bahan Bakar Pertama di Indonesia, Jokowi: Bisa Ganti Batu Bara 60 Ton per Hari
Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan, SBI juga menerapkan ekonomi sirkular bagi masyarakat.
Baca Selengkapnya