ESDM Dukung Percepatan Produksi Migas Repsol di Blok Sakakemang
Merdeka.com - Repsol, perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Spanyol, berkomitmen dapat memproduksi pertama migas (first oil) dari Blok Sakakemang, Sumatera Selatan dalam waktu kurang dalam 3 tahun ke depan. Repsol memiliki komitmen untuk mempercepat produksi migas di Sakakemang dari 5 tahun menjadi kurang dari tiga tahun.
"Pemerintah akan memberikan dukungan penuh agar upaya ini dapat terwujud," jelas Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar, melalui keterangan resmi, di Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Arcandra mengungkapkan, bentuk dukungan pemerintah diantaranya adalah proses persetujuan pengembangan (Plan of Development/POD) yang cepat, juga dukungan administratif lain yang memungkinkan target Repsol tercapai.
"Langkah ini dilakukan pemerintah, untuk memastikan bahwa proses eksplorasi dan produksi migas di Indonesia, khususnya dari blok Sakakemang berjalan cepat," tuturnya.
Menurut Arcandra, percepatan produksi gas di blok Sakakemang akan semakin memperkuat neraca gas di Indonesia. Secara geografis lokasi Sakakemang berdekatan dengan blok Corridor yang sudah matang infrastrukturnya, sehingga memungkinkan untuk menggunakan infrastruktur yang sudah ada guna mendukung produksi di Sakakemang.
"Pemerintah akan terus berupaya, melakukan inisiatif-inisiatif yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi gas nasional. Sehingga kekhawatiran bahwa Indonesia akan impor gas bumi dalam beberapa tahun ke depan tidak terbukti," ujar Arcandra.
Dalam pertemuan dengan para Executive Repsol di Madrid, juga dibahas mengenai kerjasama pengembangan teknologi enhanced oil recovery (EOR) di beberapa blok migas di Indonesia.
"Kehadiran kami di Madrid merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus memperkuat hubungan dengan para investor migas global dan menarik lebih banyak investasi migas di Indonesia. Dengan berbagai teroboson regulasi dan pemangkasan ratusan aturan yang tidak produktif, kami optimis investasi migas akan terus meningkat," tandasnya.
Blok Sakakemang menjadi salah satu temuan migas terbesar di dunia selama periode 2018-2019. Dengan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf), temuan Repsol ini juga menjadi yang terbesar di Indonesia selama 18 tahun terakhir.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaPenemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wamen BUMN juga menjelaskan, produksi migas hulu Pertamina saat ini telah mencapai lebih dari 1 juta barrel per hari.
Baca SelengkapnyaDiharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Baca SelengkapnyaTingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca Selengkapnya