Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Enggan bisnis terusik, Pertamina tolak kehadiran Saudi Aramco di RI

Enggan bisnis terusik, Pertamina tolak kehadiran Saudi Aramco di RI Pertamina. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, PT Saudi Aramco menginginkan investasi di Indonesia tidak hanya untuk pembangunan kilang, tetapi juga melakukan penjualan bahan bakar minyak (BBM). Namun sayangnya, PT Pertamina keberatan atas klausul ini.

"Mereka (Aramco) minta mereka bisa masuk ke hilir untuk distribusi sampai hilir. Tapi kemudian itu, Pertamina masih keberatan, jadi akan dibicarakan," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (16/9).

Dia menjelaskan, alasan penolakan karena selama ini Pertamina menjadi salah satu penyalur besar kepada masyarakat untuk BBM. Dikhawatirkan akan terjadi persaingan harga saat perusahaan asal Arab Saudi tersebut ikut merambah sektor hilir.

Orang lain juga bertanya?

"Ya selama inikan (hilir) areanya Pertamina. Artinya kalau harga sama, mereka juga bisa jual ke hilir," tutup mantan Gubernur Bank Indonesia ini.

Saat ini, Menko Darmin menegaskan pemerintah akan melakukan pembicaraan terkait permasalahan ini.

Sebelumnya,‎ Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) IGN Wiratmaja Puja mengharapkan pembangunan kilang oleh Saudi Aramco ini cepat terwujud. Hal itu dikatakannya, lantaran perusahaan tersebut memang memiliki modal yang cukup besar.

Wiratmaja mengatakan nantinya akan membicarakan hal ini kepada PT Pertamina untuk diajak kerja sama. Jadi diharapkan Saudi Aramco tidak hanya membangun kilang di tempat yang kayak minyak saja.

"Kerja sama sampai ke hilir boleh, tapi nanti dibikin regulasinya yang cantik. Jangan hanya (membangun) di tempat-tempat yang gemuk saja. Mungkin membangun di Jakarta. Bangun juga di Sulawesi, Ambon. Jadi pembangunan infrastruktur merata," kata Wirat seperti yang dikuti di laman resmi Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (16/9).

Dengan permodalan Saudi Aramco yang besar, diharapkan juga dapat membantu Indonesia memperkuat infrastruktur di daerah-daerah frontier demi ketahanan energi nasional.

Keinginan Saudi Aramco untuk membangun kilang di Indonesia, sebenarnya telah dikemukakan sejak beberapa tahun silam.

Bahkan telah dilakukan feasibility studi bersama Pertamina. Namun lantaran ada beberapa insentif yang dimintanya tidak mencapai titik temu, rencana tersebut akhirnya batal.

Sebagai informasi, dalam kunjungan Presiden Joko Widodo beserta beberapa menteri ke negara tiur tengah, Saudi Aramco berkomitmen untuk membangun kilang di Indonesia dengan investasi sebesar USD 10 miliar.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertamina Diminta Lepas Sumur Migas Lama ke Swasta, Menteri Bahlil: Jangan Nafsu Kuda tapi Tenaga Ayam
Pertamina Diminta Lepas Sumur Migas Lama ke Swasta, Menteri Bahlil: Jangan Nafsu Kuda tapi Tenaga Ayam

Bahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .

Baca Selengkapnya
Permigan, Perusahaan Saingan Berat Pertamina di Era Soekarno
Permigan, Perusahaan Saingan Berat Pertamina di Era Soekarno

Permigan dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 199 yang berlaku dan diundangkan pada 5 Juni 1961.

Baca Selengkapnya
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia
Menteri ESDM Ungkap Penyebab Perusahaan Asal Jerman Batal Investasi Smelter di Indonesia

Kebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.

Baca Selengkapnya
Tak Lagi Andalkan Tesla, Erick Thohir Terbang ke Timur Tengah Cari Investasi Buat Pabrik Mobil Listrik
Tak Lagi Andalkan Tesla, Erick Thohir Terbang ke Timur Tengah Cari Investasi Buat Pabrik Mobil Listrik

Tujuannya untuk menjemput investasi pembangunan pabrik mobil listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok

Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor
Pengusaha Butuh Aturan Ini agar Industri Petrokimia Tak Lagi Bergantung Impor

Hal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Kebijakan Ini Industri Petrokimia Terancam Batal Dapat Investasi Rp511 Triliun
Gara-Gara Kebijakan Ini Industri Petrokimia Terancam Batal Dapat Investasi Rp511 Triliun

Dana segar tersebut akan disalurkan untuk 6 proyek yang akan digarap di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III

Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.

Baca Selengkapnya
Konglomerat Indonesia Ramai-Ramai Terjun ke Bisnis Smelter, Apa Untung dan Ruginya?
Konglomerat Indonesia Ramai-Ramai Terjun ke Bisnis Smelter, Apa Untung dan Ruginya?

Program hilirisasi ini merupakan kebijakan strategis jangka panjang yang pemerintah Indonesia telah lakukan.

Baca Selengkapnya
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju
Menteri Bahlil Kesal Ada Negara-Negara yang Tak Senang Indonesia Maju

Ada beberapa negara yang tak setuju dengan berbagai kebijakan pemerintah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pertamina: Indonesia Tak Bergantung BBM dari Timur Tengah
Pertamina: Indonesia Tak Bergantung BBM dari Timur Tengah

Pertamina mengatakan bahwa suplai BBM terus dijaga di level 20 hari dan telah diamankan dari produksi kilang dan kargo dari kawasan Asia.

Baca Selengkapnya
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Baca Selengkapnya