Empat kota yang masyarakatnya paling rajin menabung
Merdeka.com - Pemerintah dan Bank Indonesia sepakat mendorong masyarakat untuk lebih rajin menabung untuk memperkuat struktur perekonomian nasional. Korelasinya, jika masyarakat 'menitipkan' uang di sektor perbankan, maka perbankan bisa turut mengambil peran dalam pembangunan nasional.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa pernah menyebutkan bahwa tabungan masyarakat saat ini dinilai masih rendah. Berkisar 32 persen dari Gross Domestic Product (GDP). Hal serupa juga disampaikan oleh otoritas moneter.
Bank Indonesia melihat, akses masyarakat ke sektor keuangan dan perbankan masih rendah. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald Waas mengatakan, jumlah penduduk Indonesia usia produktif yang belum tersentuh pembiayaan lebih besar dari itu, yakni mencapai 40 persen.
Tidak hanya pemerintah dan Bank Indonesia, hasil survei Bank Dunia menyatakan bahwa 32 persen dari jumlah total penduduk Indonesia usia produktif, belum menjadi penabung.
Berangkat dari kondisi itu, menarik membedah kota-kota yang masyarakatnya paling gemar atau rajin menabung. Hasil survei Nielsen Indonesia tentang Perkembangan Konsumen Perbankan di Indonesia menyebutkan, kepemilikan rekening tabungan di Indonesia naik 32 persen. Dari 8 juta nasabah pada 2008 mencapai lebih dari 9,8 juta nasabah di kuartal I/2012.
Tingkat pendidikan dan pekerjaan di kota besar telah mendorong bank untuk memiliki penetrasi yang lebih tinggi. Terutama kegiatan perekonomian yang terpusat pada kota besar. Selain itu, faktor lain adalah kemudahan skses dan keamanan. Faktor lainnya adalah banyak cabang bank dan ATM.
Hasil survei tersebut juga menyebutkan bahwa masyarakat di Pulau Jawa masih tercatat sebagai yang paling rajin menabung. Masyarakat di empat kota di Pulau Jawa tercatat sebagai yang paling rajin menabung.
Mana saja kota-kota tersebut?
D.I Yogyakarta
Hasil survei Nielsen menobatkan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai masyarakat yang paling rajin menabung. Dari survei tersebut terungkap bahwa 40 persen masyarakat di Yogya mengaku memiliki tabungan. Seagai salah satu kota besar di Indonesia, akses keuangan masyarakat Yogya cukup besar.
DKI Jakarta
Sebagai pusat bisnis dan ekonomi, DKI Jakarta praktis menjadi tempat yang paling besar peredaran uang. kantor pusat perbankan pun rata-rata berada di Jakarta. Tapi dalam hal menabung, masyarakat di Ibu Kota justru kalah rajin dibandingkan masyarakat Yogyakarta. Hasil survei Nielsen menyebutkan, hanya 35 persen masyarakat di Ibu Kota mengaku memiliki tabungan di bank.
Semarang
Sebagai ibu kota Propinsi Jawa Tengah, Semarang termasuk kota besar dengan aktivitas ekonomi dan bisnis yang cukup tinggi. Sebagai salah satu kota besar, akses masyarakat Semarang ke perbankan pun terbilang mudah. Kondisi ini kontraproduktif jika melihat hasil survei Nielsen yang menyebutkan bahwa jumlah masyarakat Semarang yang memiliki tabungan justru masih rendah, hanya sekitar 33 persen.
Surabaya
Kota Surabaya adalah jantung Propinsi Jawa Timur. Sebagai ibu kota propinsi yang ada di ujung timur Pulau Jawa, geliat sektor keuangan pun tidak kalah dengan kota-kota besar lainnya. Termasuk aktivitas sektor perbankan. Tapi untuk soal menabung, masyarakat di Surabaya masih kalah dibandingkan Semarang dan Yogyakarta. Hanya sekitar 31 persen masyarakat di Surabaya yang memiliki tabungan.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta Dikepung Macet Panjang Jelang Tengah Malam, Ini Titik-Titiknya
Jakarta dikepung kemacetan panjang jelang Rabu tengah malam.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Penyebab Macet di Tasik Hingga Kendaraan Tak Bergerak Berjam-jam Semalam
Kendaraan didominasi para pemudik hendak balik ke kota asalnya. Tingginya volume kendaraan juga dipicu banyaknya wisatawan.
Baca SelengkapnyaBanyak yang Ragukan Pembangunan Ibu Kota Baru, Kepala OIKN: Silakan Datang ke Sini, Lihat Langsung
“Banyak sekali elemen masyarakat yang ingin melihat di sini dan kami sangat terbuka. Tak ada yang ditutupi di sini,” ujar Bambang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengenal Kelekak, Kearifan Lokal Masyarakat Bangka Belitung dalam Melestarikan Lingkungan
Masyarakat lokal Bangka Belitung memiliki cara tersendiri dalam melestarikan lingkungan yang berbasis kearifan lokal.
Baca SelengkapnyaBegini Konsep Kota Besar Masa Depan di Indonesia yang Dijanjikan Gibran
"Kalau enggak ya kotanya jadi bangunan beton semua, dan pasti akan menimbulkan masalah-masalah baru, seperti banjir, polusi, dan lain-lain," kata Gibran.
Baca SelengkapnyaMenengok Lebih Dekat Lokasi Sekeluarga Bunuh Diri Lompat dari Lantai 22 Apartemen di Penjaringan
Polisi masih mendalami motif sekeluarga itu bunuh diri. Pengakuan tetangga mereka dalam kesulitan ekonomi.
Baca Selengkapnya193,6 Juta Orang Bakal Bepergian saat Mudik Lebaran, Terbanyak Bukan dari Jakarta
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang.
Baca SelengkapnyaMencicipi Lezatnya Ragit Jalo, Kudapan Andalan Masyarakat Palembang saat Bulan Ramadan
Kudapan favorit masyarakat Palembang ini tak jauh berbeda dengan kue jala khas India. Perbedaannya ada pada kuah kari yang cenderung encer.
Baca SelengkapnyaWali Kota Balikpapan Anggap Membangun IKN Lebih Realistis daripada Buat 40 Kota Setara Jakarta
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca Selengkapnya