Perlambatan ekonomi negara berkembang hambat pemulihan harga minyak
Merdeka.com - Bank Dunia menyebut perlambatan ekonomi di negara berkembang menghambat pemulihan harga minyak dunia. Justru, sebaliknya, harga emas hitam diperkirakan bakal terus merosot dan memukul ekonomi global.
"Perlambatan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan di negara berkembang ditambah dengan tekanan finansial bakal lebih jauh menekan harga komoditas," ungkap Bank Dunia dalam laporan terbaru terkait prediksi pasar komoditas, seperti diberitakan Channel News Asia, Rabu (27/1).
Bank Dunia memproyeksi harga minyak di level USD 37 per barel tahun ini. Lebih rendah ketimbang proyeksi Oktober tahun lalu sebesar USD 51 per barel.
Medio bulan ini, harga minyak sempat menyentuh USD 30 per barel. Titik terendah dalam lebih dari 12 tahun terakhir lantaran melubernya pasokan tak disertai dengan peningkatan permintaan.
Sebelumnya, Bank Dunia telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi sebesar 2,9 persen tahun ini. Menyusul perlambatan ekonomi global tahun lalu.
"Harga komoditas yang rendah bagai pedang bermata dua," kata Ayhan Kose, Direktur Prospek Pembangunan Bank Dunia. "Konsumen di negara pengimpor mendapat keuntungan, sementara negara pengekspor menderita."
Menurut Ayhan negara importir perlu waktu untuk mentransformasikan keuntungan dari penurunan harga minyak ke dalam pertumbuhan ekonomi. "Namun, eksportir sudah langsung menderita."
Bank Dunia menilai harga minyak bakal membaik perlahan.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Sebut Ekonomi Makin Melemah: Amerika Kuat, China Terlilit Utang
Bank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaADB Ingatkan Kenaikan Harga Beras Bisa Ganggu Perekonomian di Asia-Pasifik
ADB mengingatkan kenaikan harga beras bisa mengganggu perekonomian Asia-Pasifik yang diramal mampu tumbuh 4,9 persen di 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaTernyata, Ini Alasan Pertamina Tahan Harga BBM di Tengah Mahalnya Harga Minyak Dunia
Harga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca Selengkapnya10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia
Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.
Baca SelengkapnyaJepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca Selengkapnya