Ekonomi melambat, laba BTN merosot jadi Rp 1,1 triliun
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (BTN) membukukan laba bersih sebesar Rp 1,1 triliun sepanjang tahun 2014. Laba bersih ini mengalami penurunan dari 2013 yang mencapai Rp 1,5 triliun. Penurunan ini disebut terjadi karena adanya perlambatan ekonomi global dan nasional yang terjadi di tahun lalu.
"Saat ini laba bersih mencapai Rp 1,1 triliun, total aset perseroan tumbuh 10,22 persen menjadi Rp 144,57 triliun, dari posisi Rp 131,70 triliun di 2013," ujar Direktur Utama BTN Maryono dalam laporan keuangan 2014 di Kantor Pusat Bank BTN, Jakarta, Kamis (26/2).
Dia menjelaskan, total aset yang dimiliki perseroan membuat BTN menempati urutan kesembilan dari 10 besar bank nasional berdasarkan aset tahun 2014. Hal tersebut merupakan prestasi dari bank yang fokus pembiayaan kredit perumahan. Total kredit dan pembiayaan perseroan di tahun lalu mencapai sebesar Rp 115,9 triliun. Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan mencapai Rp 106,5 triliun di 2014.
Posisi NPL (Non Performing Loan) atau kredit macet bank BTN juga penurunan sepanjang tiga tahun yang lalu. BTN mampu menekan NPL dari 4,09 persen di 2012, sebesar 4,05 persen di 2013, dan menjadi 4,01 persen di 2014. "Langkah itu menunjukkan perbaikan kualitas kredit yang dilakukan perseroan berjalan efektif," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaAdanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit dan pembiayaan BTN tersebut ditopang oleh kredit dan pembiayaan perumahan.
Baca SelengkapnyaLaba PNM telah mencapai Rp 1,4 Triliun Rupiah. Tak hanya laba, aset PNM pun ikut tumbuh signifikan dibandingkan 6 tahun silam.
Baca Selengkapnya