Ekonomi dunia tengah bergejolak, pemerintah berjanji hati-hati susun RAPBN 2019
Merdeka.com - Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah menyetujui Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2019. Menteri Keuangan, Sri Mulyani memastikan RAPBN 2019 akan tetap menjunjung tinggi prinsip kehati-hatian dan kewaspadaan.
"Dari laporan panja tadi, yang sudah disepakati oleh Banggar terdiri dari empat hal, kami akan melihat range, mulai dari asumsi makronya, pertumbuhan, inflasi, nilai tukar, harga minyak, produksi minyak dan gas, itu akan dijadikan patokan untuk menyusun APBN yang angkanya tidak dalam range, tapi satu angka pasti," kata Menkeu Sri Mulyani, di Gedung DPR RI, Rabu (11/7).
Dia menegaskan, meski RAPBN tersebut sudah disetujui oleh Banggar, namun pemerintah akan terus melakukan evaluasi secara mendalam dalam membuat rancangan nota keuangan negara 2019 final secara lebih hati-hati. Sebab, situasi ekonomi domestik maupun global saat ini dikatakanya masih terus bergerak dinamis.
"Karena situasi sekarang ekonomi sedang cukup dinamis, sementara kami sedang mendesain sesuatu yang baru terjadi nanti 6 bulan ke depan, tentu kami harus terus menerus menjaga kehati-hatian dan kewaspadaan. Bahwa yang sudah dicapai hari ini sangat membantu kami untuk bisa menyampaikan rancangan 2019," ujarnya.
Dia juga mengungkapkan ada beberapa catatan yang disampaikan oleh anggota Banggar. Catatan tersebut akan menjadi bahan pembahasan pemerintah.
Beberapa catatan tersebut diantaranya adalah masalah anggaran pendidikan dan perencanaan penggunaan anggaran pendidikan, termasuk penggunaan kurikulum, masalah infrastruktur, transfer ke daerah termasuk dana desa.
"Itu akan kami masukkan ke dalam desain dan nota keuangan. Kemudian mengenai range defisit yang disampaikan antara 1,6-1,9 yang ada implikasinya terhadap primary balance dan jumlah surat utang atau pembiayaan yang akan kami lakukan, itu juga dimasukkan di dalam rancangan 2019."
Sebagai informasi, asumsi yang disepakati tersebut yaitu:
- Pertumbuhan ekonomi, 5,2 persen-5,6 persen,- Inflasi 2,5 persen-4,5 persen,- Tingkat bunga SPN 3 bulan 4,6 persen-5,2 persen,- Nilai tukar Rupiah Rp 13.700/USD-Rp 14.000/USD,- Harga minyak mentah USD 60-USD 70 per barel,- Lifting minyak 722.000 - 805.000 barel per hari, dan- Lifting gas 1,21 juta-1,30 juta barel setara minyak.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun
Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta
Pemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaHasil Jokowi 'Kondangan' Pangeran Mateen dan Absen HUT PDIP: Bawa Pulang Investasi Rp7 Triliun
Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaAwal Tahun 2024, Pemerintah Sudah Impor Beras Rp4,36 Triliun dari 3 Negara
BPS mencatat nilai impor beras pada Januari 2024 mencapai Rp4,36 triliun.
Baca SelengkapnyaTurun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaCukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca Selengkapnya