Ekonomi belum bergairah, perbankan ramai-ramai pangkas target kredit
Merdeka.com - Perlambatan ekonomi nasional diyakini bakal berdampak langsung ke kinerja sektor perbankan. Dari pengakuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), beberapa bank telah mengajukan revisi rencana bisnis bank (RBB) untuk 2015.
Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman Hadad mengatakan, dari 118 bank yang beroperasi di Indonesia, 108 bank telah mengajukan RBB. Dalam revisi yang diajukan perbankan, rata-rata memangkas target kredit dari sebelumnya 15-17 persen menjadi 13-15 persen.
"Dengan batas tengah di 14 persen," ujar Muliaman di kantor OJK, Jakarta Pusat, Jumat (24/7).
Dia menuturkan, revisi target kredit banyak dilakukan bank yang berada di kelompok BUKU III. Rata-rata memangkas pertumbuhan kredit 2,7 persen. Meski begitu Muliaman mengharapkan target kredit masih bisa tercapai.
"Kami sangat berharap di tengah optimisme yang berkembang di Semester II 2015 ini bisa dicapai," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur BI: Kredit Perbankan Tumbuh 9,7 Persen Pada November 2023
Peningkatan kredit atau pembiayaan didorong oleh peningkatan permintaan kredit sejalan dengan tetap terjaganya kinerja korporasi.
Baca SelengkapnyaOJK: Kredit Perbankan Masih Tumbuh Dua Digit di Februari 2024
Industri perbankan melanjutkan tren pertumbuhan yang positif, dengan kredit tetap tumbuh double digit di bulan Februari.
Baca SelengkapnyaOJK Pede Kredit Perbankan Tumbuh 11 Persen di 2024
Optimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sektor Properti Pulih dari Pandemi, KPR Bank BTN Tumbuh 12,66 Persen
Alhasil, pemulihan ekonomi telah menunjukkan perbaikan yang signifikan ke arah yang lebih baik
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaLaba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023
Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.
Baca SelengkapnyaJokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaKeuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPenyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Baca Selengkapnya