Ekonomi belum baik, Indef nilai pemerintah harus ada sense of crisis
Merdeka.com - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai Indonesia berpotensi kembali terjebak dalam kubangan krisis ekonomi. Mengingat, belum ada perbaikan indikator ekonomi hingga akhir Agustus lalu.
"Risiko Indonesia akan kembali terjebak pada krisis ekonomi seperti 1998 bukan suatu yang mustahil," ujar Direktur Eksekutif Indef Enny Sri Hartati saat konferensi pers "Jurus Memitigasi Potensi Krisis Ekonomi" Jakarta, Rabu (2/9).
Adapun indikator ekonomi yang dimaksud adalah rupiah masih terus melemah, arus modal asing mengalir keluar, harga kebutuhan pokok meningkat, dan pemutusan hubungan kerja sekitar 100 juta pekerja.
Di sisi lain, menurut Enny, pemerintah masih mengatakan fundamental perekonomian Indonesia dalam kondisi kuat dan stabil.
"Harus ada sense of crisis dari semua pemangku kepentingan dalam jangka pendek," jelas dia.
Seharusnya, kata Enny, pemerintah segera membuat kebijakan konkret, cepat, dan tepat untuk memitigasi potensi resiko krisis. Semisal, memulihkan daya beli masyarakat, mengefektifkan stimulus fiskal, stabilitas moneter, dan mendorong sektor riil.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Staf Ahli Wakil Presiden sebut Ketidakpastian Situasi Politik Akibat Pemilu 2024 Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi: Di Tengah Krisis Dunia Bertubi-tubi, Perekonomian Kita Cukup Kokoh
Dalam menghadapi ketidakpastian global, Jokowi menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaPaparkan Realisasi Investasi, Menteri Bahlil: Mudah-mudahan Saya Enggak Dikasih Nilai 11/100
Dia berharap agar penerus kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mampu mempertahankan stabilitas ekonomi di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Ekonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Pertumbuhkan Ekonomi 8 Persen Jika Jadi Presiden Selanjutnya
Untuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaInvestasi Mulai Mengalir ke Indonesia, Investor Pantau Hal Ini Usai Pemilu 2024
Saat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaKondisi Ekonomi 2024 Masih Suram, Sri Mulyani Bongkar Penyebabnya
Walau begitu, perekonomian Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan di angka 5,05 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Erick Klaim Bansos Pangan Sukses Jaga Inflasi Indonesia di Level 2,6 Persen
Salah satunya karena berhasil menahan tingkat inflasi di kisaran 2,6 persen.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin Janji Ekonomi Hijau Jadi Tulang Punggung Ekonomi Indonesia, Begini Strateginya
Hal itu bakal diwujudkan jika mereka berhasil menang di Pilpres 2024 mendatang.
Baca Selengkapnya