Indef: Debat ekonomi, Prabowo lebih komprehensif
Merdeka.com - Institute for Development of Economic and Finance (Indef) mengevaluasi debat dua calon presiden yang digelar Komisi Pemilihan Umum, Minggu (15/6), di Jakarta. Lembaga kajian perekonomian independen itu merasa tidak puas, lantaran masing-masing capres memberikan jawaban mengawang-awang.
Direktur Indef Enny Sri Hartati melihat, baik Prabowo Subianto dan Joko Widodo sekadar mengulang gagasan yang sudah dipaparkan di visi misi tertulis. Keduanya dinilai cari aman, dengan tidak mau membahas isu-isu 'sulit' seperti strategi menggenjot penerimaan pajak, mengelola keseimbangan fiskal di era otonomi, serta menumbuhkan investasi.
Kendati demikian, Enny melihat ada sedikit keunggulan di pihak Prabowo . Calon presiden nomor urut satu itu menyinggung kebijakan menggerakkan sektor riil dan mengatasi kebocoran setoran negara dari dana penjualan hasil tambang dan minyak.
"Dari seluruh isu perekonomian yang ingin kita dengar, menurut Indef ini sedikit terjawab dengan penjelasan Pak Prabowo . Dia bilang akan mendorong sektor-sektor riil. Bagaimanapun, secara obyektif jika dilihat, Pak Prabowo lebih komprehensif dibandingkan Pak Jokowi karena ada konsep dan target yang diinginkan," kata Enny saat dihubungi merdeka.com.
Salah satu yang berhasil dijelaskan secara jitu oleh Prabowo , adalah pembukaan lapangan kerja. Enny melihat Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu mampu menjelaskan pada swing voter, bahwa janjinya membuka sawah baru dari hutan yang rusak dapat menyerap 24 juta lapangan kerja selama lima tahun ke depan.
Tapi memang, Enny meyakini kebijakan Prabowo yang unggul dari segi konsep masih rentan dikritik.
"Kita tahu itu masih konsep. Itu kan akan. Target-target yang disampaikan terlalu optimistis, sehingga ini justru khawatirnya dinilai masyarakat hanya janji," ungkap Doktor Ekonomi Pembangunan alumnus Institut Pertanian Bogor ini.
Di sisi lain, Enny mengapresiasi Jokowi , sang calon nomor urut dua, yang berhasil menjual pengalaman sebagai pengusaha. Terasa sepanjang debat, kata Enny, ada penonjolan bahwa Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu menguasai medan dan siap menjalankan program yang bisa memberi bukti.
Misalnya penjelasan mengenai disparitas harga semen di Jawa dan Papua, akibat ketimpangan infrastruktur.
Sayangnya, Jokowi tidak bisa mengelaborasi semua gagasannya dalam kerangka besar mendorong kemajuan ekonomi Indonesia.
"Jokowi masih terlalu mikro. Pak Jokowi ingin mengeksploitasi kemampuan eksekusi kebijakan dan contoh-contoh konkret yang selalu jadi marketing selama ini. Karena itu, dari timses Jokowi yang harus dievaluasi jangan terus mengulang kaset yang sama, seperti berkaitan dengan kartu indonesia sehat yang jelas sudah pernah dilakukan di Jakarta," kata Enny.
Sebagai calon presiden, Jokowi wajib menjawab tantangan global. Enny khawatir pemilih dari kalangan terdidik serta dunia usaha mempertanyakan kapabilitasnya menghadapi perkembangan tata ekonomi dunia.
"Yang kita hadapi ke depan tidak hanya persopalan remeh seperti pemberian kartu sehat, tapi juga persoalan pertumbuhan ekonomi, Masyarakat Ekonomi ASEAN, perjanjian kita dengan WTO, dan ini memerlukan konsep pembangunan yang lebih luas," tandasnya.
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 8 Persen, Begini Strateginya
Proyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Optimis Hilirisasi Dorong Ekonomi Indonesia Tumbuh 2 Digit: Ini Bukan Omong Kosong!
Prabowo bilang proyeksi pertumbuhan ekonomi tinggi ini hasil kajian dari tim khususnya.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP Soal Tiga Kali Prabowo Setuju dengan Gagasan Ganjar Saat Debat Ketiga Capres
Debat ketiga capres bertema pertahanan dan keamanan, hubungan internasional dan globalisasi, serta geopolitik dan politik luar negeri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Kembali Memuji Jokowi dan SBY Setinggi Langit
Prabowo menyebut kekayaan Indonesia juga sudah pernah diperas selama masa penjajahan.
Baca SelengkapnyaUsai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas
Prabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca SelengkapnyaBegini Komentar JK Soal Prabowo Bertemu Jokowi Sebelum Debat
JK menilai Prabowo merupakan bagian menteri Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaJokowi Rajin Bagi-Bagi Bansos, Tapi Ekonomi Indoensia Diramal Hanya Tumbuh 5,04 Persen Sepanjang 2023
Proyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPrabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca Selengkapnya