Duit palsu Rp 50.000 dan Rp 100.000 merajalela jelang Lebaran
Merdeka.com - Saat Ramadan dan jelang Lebaran, kebutuhan masyarakat meningkat. Otomatis butuh lebih banyak uang untuk mempersiapkan hari kemenangan setelah puasa sebulan penuh.
Bagi kalangan penjahat, momen tersebut justru jadi ladang 'bisnisnya'. Banyaknya masyarakat membutuhkan uang tunai, jadi ajang pelaku kejahatan beraksi mengedarkan uang palsu.
Pengamat Mata Uang Rully Nova menyebut, pemalsu uang paling senang mengedarkan uang dengan nominal besar, yaitu Rp 50.000 hingga Rp 100.000.
"Yang sering dipalsukan itu yang nilainya besar karena akan jauh lebih hemat. Bahan baku yang sama dan nilai yang besar pasti punya keuntungan lebih besar. Tetapi Rp 50.000 yang paling banyak, kalau Rp 100.000 mungkin ada tetapi jarang digunakan oleh masyarakat," ujar Rully kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (22/6) kemarin.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lima Cara Kelola Uang THR Lebaran Agar Tidak Sekedar Numpang Lewat
Banyak orang menggunakan THR untuk sekedar membelanjakan kebutuhan lebaran.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Tukar Uang Receh Lebaran 2024, Harus Daftar Lewat Website Pintar
Sebelum menukar uang, dianjurkan untuk melakukan pemesanan terlebih dahulu pada website Pintar.
Baca SelengkapnyaDitagih Utang, Pria di Pelalawan Bunuh Temannya
Pelaku memiliki utang sebesar Rp1,2 juta, saat ditagih dia gelap mata dan menusuk temannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saldo di ATM Dipotong Tiap Bulan, Ternyata Dananya Untuk Ini
Nilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca SelengkapnyaDagangan Tak Laku Sama Sekali, Pasangan Paruh Baya Ini Menangis Haru saat Ada Pembeli Borong Jualannya
Setiap orang memiliki besaran rezekinya masing-masing.
Baca SelengkapnyaTips Mengatur Pengeluaran untuk Mudik Lebaran, Biar Keuangan Tetap Aman Terkendali Pasca Hari Raya
Nggak perlu hadapi dilema keuangan boncos pasca mudik, yuk terapkan tips ini!
Baca SelengkapnyaMendagri soal Kepala Desa hingga Camat Tak Terima THR Lebaran 2024: Rekan-Rekan Ini Bukan ASN
Kepala desa maupun camat tidak masuk sebagai kategori penerima THR.
Baca SelengkapnyaDulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca Selengkapnya