Duit bank tidak cukup biayai dunia usaha di Indonesia
Merdeka.com - Dunia usaha di Indonesia masih memerlukan sumber pendanaan jangka panjang alternatif, semacam pasar modal. Soalnya, perbankan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan modal jangka panjang dunia usaha yang memang tinggi.
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Darmansyah Hadad mengatakan perbankan Tanah Air hanya bisa memenuhi 60 persen kebutuhan modal jangka panjang dunia usaha.
"Untuk itu, perbankan menggenjot deposito untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan jangka panjang yang begitu besar," katanya dalam workshop pasar modal, di Bali, Minggu (3/11).
Muliaman berharap pasar modal juga bisa memenuhi menjadi alternatif pembiayaan jangka panjang dunia usaha Indonesia di masa mendatang. Ini sejalan mimpi dari International Organization of Securities Commission (IOSCO) yang ingin menjadikan pasar modal sebagai sumber pembiayaan jangka panjang bagi usaha skala besar, menengah, dan kecil.
"IOSCO ini menjadi acuan pengaturan pasar modal global. Indonesia kembali mengaktifkan keanggotaannya di organisaso yang bermarkas di Madrid itu. Ini sejalan dengan keinginan OJK selama ini, sehingga ke depan pasar modal semakin menarik buat investor karena banyak alternatif pilihan saham," ungkap Mulyaman.
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang melalui pelayanan tersebut harus membawa indentitas seperti kartu tanda penduduk (KTP).
Baca SelengkapnyaBank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaDiduga banyak pedagang pasar yang masih punya utang di bank.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaPertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan dan investasi korporasi yang diperkirakan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaBerbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
Baca SelengkapnyaMencuci dan menyetrika akan mempercepat kerusakan uang.
Baca SelengkapnyaPergerakan masyarakat secara nasional berpotensi mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia Sulawesi Tenggara menemukan uang lembar palsu sebanyak 363 lembar pecahan Rp50.000 dan Rp100.000.
Baca Selengkapnya