Dua pabrik Sampoerna tutup, setoran cukai hilang Rp 479 miliar
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan telah menghitung potensi cukai yang hilang, selepas dua pabrik PT Hanjaya Mandala (H.M) Sampoerna di Jawa Timur tutup Mei lalu. Akibat penghentian operasional dua sentra produksi sigaret kretek tangan (SKT) itu, potensi yang hilang mencapai Rp 479,4 miliar.
Dalam evaluasinya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono menyatakan pengumpulan pita cukai dari produsen rokok dijalankan dengan strategi berbeda. Selain akibat penutupan pabrik SKT di Lumajang dan Jember, tarif cukai rokok sudah dinyatakan tak naik untuk 2014.
"Maka operasi pengawasan dan penindakan akan menjadi instrumen utama dalam upaya optimalisasi dan mengamankan target penerimaan negara," ujarnya di Jakarta, seperti dikutip Kamis (17/7).
Manajemen H.M Sampoerna sebelumnya mengaku keliru membaca tren kenaikan penjualan rokok kretek tanpa filter pada 2011. Pada 2012, penjualan langsung anjlok, dan akhirnya 4.900 karyawan di Jatim terpaksa dipecat. Padahal untuk segmen SKT, Sampoerna adalah penguasa pasar dengan market share 40 persen.
Melihat tren produksi rokok kretek tanpa filter yang turun, Bea dan Cukai langsung menurunkan ekspektasi setoran dari para produsennya. Kini, yang dikejar adalah pabrik rokok besar menghasilkan Sigaret Kretek Mesin (SKM) dan Sigaret Putih Mesin (SPM) yang berencana memperluas pabrik, menambah mesin baru, dan menambah jam kerja buruhnya.
"Penerimaan cukai selama 2014 yang realistis adalah sebesar Rp 117,4 triliun. Sehingga diperlukan extra efforts, terutama operasi pengawasan untuk mengejar capaian realisasi," kata Agung.
Bea dan Cukai berencana menetapkan pengawasan berkala kepada produsen rokok. Selain itu, peredaran hasil tembakau dan harga pasar akan diamati supaya data potensi sesuai dengan realisasi penerimaan.
Lebih dari itu, produsen rokok ilegal akan ditindak, supaya tidak ada kebocoran dari setoran pita cukai.
Beruntung, konsumsi rokok masyarakat pada tahun pemilu dan piala dunia kemungkinan melonjak. Tanpa ada kenaikan tarif pita cukai, produksi SKT, SPM, dan SKM diperkirakan meningkat 4,1 persen dibanding tahun lalu, atau setara 356 miliar batang.
Rokok selalu menjadi komponen utama penerimaan cukai, dengan setoran mencapai 95,9 persen target tahunan untuk 2014.
Sampai 30 Juni 2014, total penerimaan cukai sebesar Rp 57,5 triliun, alias 49 persen dari target tahunan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2014. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, realisasinya meningkat Rp 5 triliun, alias 9,5 persen.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Ini menyebabkan produksi rokok mengalami penurunan terutama golongan 1 yaitu produsen terbesarnya," ucap Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaMeski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Laporan Kementerian Keuangan mencatat total pajak transaksi kripto dari 2022 hingga 2024 mencapai Rp539,72 miliar.
Baca SelengkapnyaKetersediaan pupuk bersubsidi dan nonsubsidi ini setara dengan 200 persen dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan pemerintah.
Baca SelengkapnyaTotal pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.
Baca SelengkapnyaUntuk mengumpulkan lebih banyak sampah plastik dan menjangkau lebih banyak pengepul, RBU telah memiliki satelit atau cabang.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaProduksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.
Baca Selengkapnya