DPR minta Pertamina setop operasi sumur minyak di Irak
Merdeka.com - Anggota Komisi VII DPR RI Inas Nasrullah mempermasalahkan pengelolaan sumur-sumur minyak di luar negeri oleh PT Pertamina (Persero) terutama di ladang minyak Basarah, Irak. Minyak-minyak yang dihasilkan di Irak malah dijual ke luar negeri lantaran tidak bisa diserap kilang milik Pertamina.
Di sisi lain, Pertamina justru mengimpor minyak dari negara-negara lain. "Kenapa punya sumur di sana (Irak) tapi tidak bisa diserap? Bahkan katanya minyak mentah dari Basarah bermasalah karena tidak bisa diolah," ujar Inas di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (1/2).
Daripada menyulitkan, Inas pun meminta Pertamina untuk menghentikan operasi minyak di Basarah. Apabila operasi minyak ini dilanjutkan, kata dia, hanya akan membuang waktu dan dana Pertamina.
Terlebih lagi minyak yang dihasilkan oleh sumur minyak di Basarah, Irak berkualitas buruk. Alih-alih mendapat keuntungan, Inas khawatir Pertamina justru akan menuai keluhan dari konsumen.
"Basarah itu kualitas minyak naik turun, saya paham ini kebijakan direksi lama, saya harap ini tak diteruskan," pungkas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penemuan sumber migas baru di Tambun, Bekasi ditajak pada 18 Agustus 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaAngka capaian ini juga mencatatkan peningkatan produksi minyak sebesar 27,22 persen dari 2021 atau 10,12 persen dari 2022.
Baca SelengkapnyaPenyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pertamina berkomitmen memastikan pasokan dan distribusi BBM maupun LPG selama masa Ramadan dan Idulfitri aman dan lancar.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaPihak Pertamina tetap harus menjaga keterpenuhan kebutuhan masyarakat akan BBM.
Baca SelengkapnyaPertamina EP temukan 2 sumber migas baru di Provinsi Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.
Baca Selengkapnya