Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

DPR khawatir Israel mengamuk bikin harga minyak dunia meroket

DPR khawatir Israel mengamuk bikin harga minyak dunia meroket Index Minyak. AFP, merdeka.com/Djoko

Merdeka.com - Komisi VII DPR melanjutkan rapat bersama Kementerian ESDM membahas asumsi makro harga ICP atau minyak mentah dalam draf RAPBN-P 2015. Mayoritas anggota Komisi VII DPR yakin harga minyak akan mengalami rebound di tahun 2015 ini.

Pimpinan rapat yang juga Ketua Komisi VII DPR Kardaya Warnika mengatakan, harga minyak dunia kemungkinan akan kembali naik. Ini melihat kondisi geopolitik.

"Kalau Israel mengamuk dan perang, harga minyak naik. Sekarang memang masih biasa saja mereka. Bukan berarti saya percaya mereka, tapi kita antisipasi," ucap Kardaya dalam rapat di Senayan, Jakarta, Kamis (29/1).

Kardaya mengusulkan pada pemerintah agar menetapkan harga ICP di kisaran USD 55-60 per barel. Menurutnya, ini cukup masuk akal untuk 2015.

"Kalau mau kita ini di USD 55 per barel untuk batas bawah. Kalau World Bank kan sebut USD 65 per barel, IMF USD 57 per barel. Kalau saya lihat berita israel ngamuk harga minyak jadi naik. Kita sarankan range itu," tegasnya.

Menteri ESDM Sudirman Said sepakat dengan DPR untuk menetapkan asumsi harga ICP dalam RAPBN-P 2015 sebesar USD 60. "Saya kira kami sepakat di USD 60 per barel," tutup Sudirman.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga

Pemprov DKI Naikkan Pajak BBM, Pertamina Masih Tahan Harga

Menurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah

Harga Minyak Diprediksi Melonjak Akibat Serangan Houthi di Laut Merah

Tujuan serangan sebagai bentuk dukungan kepada Palestina ketika Israel dan Hamas melancarkan perang.

Baca Selengkapnya
Ada Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Jamin Harga BBM Tak Naik

Ada Perang Iran Vs Israel, Pemerintah Jamin Harga BBM Tak Naik

Pemerintah menjamin harga BBM di Indonesia tidak akan naik pasca konflik Iran-Israel yang memicu kenaikan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM

Tahan Kenaikan Harga Bensin Akibat Konflik Iran Vs Israel, Pemerintah Bakal Tambah Subsidi BBM

Pemerintah berencana menambah anggaran subsidi BBM pasca konflik Iran dan Israel membuat harga minyak dunia naik.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Pemerintah Jamin Tidak Ada Kenaikan Harga BBM Meski Minyak Dunia Mahal, Begini Penjelasannya

Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya
Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024

Catat! Kemendag Jamin Harga Minyak Kita Tak Naik Hingga Lebaran 2024

Hal ini merespons isu kenaikan harga minyak kita akibat kurangnya realisasi domestic market obligation (DMO) oleh produsen.

Baca Selengkapnya
Pecah Perang Iran-Israel Picu Kenaikan Harga BBM hingga Krisis Bahan Pangan, Begini Penjelasannya

Pecah Perang Iran-Israel Picu Kenaikan Harga BBM hingga Krisis Bahan Pangan, Begini Penjelasannya

Sederet potensi gangguan ekonomi akibat pecah peran Iran-Israel di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun

Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun

Serangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.

Baca Selengkapnya
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya