DPR: Ekonomi RI semester I-2016 masih di bawah ekspektasi
Merdeka.com - Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Jazuli Fawaid mengatakan pada semester I-2016, pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen berdasarkan laporan panitia kerja (Panja). Hampir mencapai angka yang ditargetkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan 2016 sebesar 5,2 persen.
Sementara itu, Inflasi pada semester I-2016 mencapai 3,5 persen dari target dalam APBNP sebesar 4 persen. Tingkat bunga SPN 3 bulan juga telah melebihi target dalam APBNP 5,5 persen, yakni dengan realisasi sebesar 5,7 persen.
"Sepanjang semester I tahun 2016, pelemahan ekonomi global serta berbagai resiko yang dihadapi perekonomian global berdampak pada kinerja perekonomian nasional yang masih berada di bawah ekspektasi," kata Jazuli di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (25/7).
Di sisi lain, lanjutnya, pergerakan nilai tukar Rupiah mengalami perbaikan terutama didorong oleh aliran modal masuk sebagai dampak dari mulai meredanya tekanan dari kenaikan suku bunga acuan AS dan berlanjutnya pelonggaran kebijakan moneter di beberapa negara maju.
"Nilai tukar dalam APBNP 2016 sebesar Rp 13.500 per USD, namun pada realisasinya mencapai Rp 13.420 per USD," imbuhnya.
Sementara itu, penurunan harga komoditas energi mempengaruhi pergerakan laju inflasi dalam semester I-2016 sehingga berada pada tingkat yang terkendali dan masih sejalan dengan sasaran inflasi tahun 2016. Yakni dengan harga minyak mentah Indonesia mencapai USD 36 per barel, lifting minyak mencapai 817.000 barel per hari, dan lifting gas 1.201 ribu barel setara minyak per hari
"Stabilitas ekonomi makro secara umum dapat terjaga dengan baik sepanjang semester pertama tahun 2016," jelas Jazuli.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kalau target pertumbuhan ekonomi dipaksakan sampai 7 persen yang terjadi bukan pertumbuhan yang sehat.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca SelengkapnyaKepastian hukum mempermudah jalan menuju pertumbuhan ekonomi 7 persen.
Baca SelengkapnyaPadahal ekonom memprediksi angka PDB Jepang kali ini jauh di bawah perkiraan median pertumbuhan sebesar 1,4 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaTerdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.
Baca Selengkapnya