Dorong Energi Bersih, PLN Terapkan Bali Eco Smart Grid
Merdeka.com - PT PLN (Persero) menerapkan Bali Eco Smart Grid yang ditujukan untuk menjaga keandalan dan stabilitas suplai tenaga listrik, peningkatan efisiensi energi, pengurangan emisi CO2 di Pulau Dewata. Dengan adanya pilihan dari pembangkit terutama yang terbarukan, dalam smart grid ini memungkinkan pembangkit-pembangkit terbarukan masuk ke dalam sistem secara on grid.
"Sehingga pilihan pembangkit lebih beragam dan konsumen dimungkinkan untuk membangkitkan listriknya sendiri misalnya dengan menggunakan PV Rooftop dan terjadi proses transaksi saling mengisi secara offset," kataGeneral Manager (GM) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, I Wayan Udayana dalam keterangannya, Minggu (3/7).
Selain memanfaatkan atap bangunan untuk dipasang panel surya atau photovoltaic (PV), PLN juga melakukan langkah-langkah lain seperti kerjasama dengan pemerintah daerah maupun pengembang yang ingin membangun pembangkit EBT. Ini untuk mendukung penerapan Peraturan Gubernur Bali No 45 Tahun 2019 tentang Penggunaan Energi Bersih.
Konsep Smart Grid ini merupakan sistem jaringan listrik yang secara cerdas mampu mengintegrasikan aksi-aksi dari seluruh komponen yang tersambung. Di dalamnya mulai dari pembangkit, perangkat transmisi, distribusi, hingga konsumen sehingga dapat menghantarkan listrik dengan lebih efisien, berkelanjutan, ekonomis, aman dan dengan keandalan yang tinggi.
Selama ini, Bali memiliki potensi ketersediaan energi baru dan terbarukan (EBT) cukup melimpah. Mulai dari tenaga panas bumi, air, sampah hingga arus laut. EBT yang bersumber dari tenaga panas bumi antara lain berlokasi di Banyuwedang, Seririt, Batukaru, Penebel, Buyan dan Bratan, dan Kintamani sebesar 65 MW.
Kemudian tenaga air sebesar 30 MW, tenaga surya 100 MWp. Potensi tenaga sampah 15 MW, tenaga angin 30 MW, dan tenaga arus laut sebesar 12 MW. Dia menjelaskan saat ini total bauran energi EBT terhadap seluruh sumber energi listrik lainnya mencapai 0,12 persen di Bali.
"Kami berupaya agar angka ini dapat meningkat di tahun-tahun mendatang untuk mencapai 23 persen pada bauran energi di tahun 2025 sesuai dengan Rencana Umum Energi Nasional yang telah ditetapkan," katanya.
Salah satu upaya untuk mempercepat peningkatan bauran energi ini, PLN memanfaatkan pembangunan PV pada atap-atap bangunan, termasuk kantor-kantor PLN. "Menurut data kami, total pelanggan PLTS atap di Bali baik yang on grid (tersambung ke jaringan PLN) maupun tidak, saat ini sebanyak 128 pelanggan dengan total kapasitas 1.514.447 Wp, dan kami yakini jumlah ini akan bertambah," ungkapnya.
Meski pun menggunakan PLTS, PLN tetap harus menyiapkan cadangan daya dari pembangkit lain atau menyiapkan sistem penyimpanan (strorage) untuk memastikan keandalan listrik tetap terjaga. Sebab, PLTS merupakan pembangkit intermiten atau tidak stabil dimana hanya menghasilkan listrik ketika ada panas matahari.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPLN mengonfirmasi bahwa kondisi pasokan listrik hari ini di Tarakan memang defisit lantaran beban puncak berada di atas daya pasok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia merupakan mitra penting China dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKapasitas tersebut cukup untuk menunjang aktivitas seluruh pelanggan baik golongan rumah rangga, tempat ibadah, industri, dan bisnis.
Baca SelengkapnyaFokus pemerintah dalam percepatan transisi energi Indonesia masih mengarah pada pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Baca SelengkapnyaJelang Perayaan Hari Raya PLN mencatat terdapat sebanyak 9 kasus gangguan listrik akibat penjor yang menyentuh kabel listrik di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPLN pernah menghadapi tantangan stok batubara yang kurang dari 5 Hari Operasi Pembangkit (HOP) pada Desember 2021 lalu.
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca Selengkapnya